Jembatan Parak Buruk Permudah Akses Warga, Petani Ali: “Sekarang Angkat Padi Tak Susah Lagi”

 

Ali, petani sawah laweh yang juga menampung buruh lepas di sektor pertanian

Padang,Editor — Pembangunan jembatan di kawasan Jalan Parak Buruk menuju Anak Air, Kelurahan Batipuh, Kecamatan Koto Tangah,kota Padang Sumatera Barat  membawa angin segar bagi warga sekitar. Tokoh masyarakat setempat, Ali, mengaku sangat terbantu dengan adanya jembatan tersebut.kamis 9 Oktober 2025

“Sekarang kalau musim panen, kami tak lagi kesulitan angkut padi. Dulu kalau hujan, jalan tergenang dan susah dilewati,” ujar Ali, petani sawah laweh yang juga menampung buruh lepas di sektor pertanian.

Ali menuturkan, pekerjaan proyek ini sudah berjalan sekitar 1 bulan 15 hari dan sangat dinanti masyarakat Parak Buruk yang selama ini kerap terisolasi akibat banjir dari Sungai Batang Kandis.

Jembatan tersebut dibangun oleh CV Arsya Nusantara Persada melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Padang. Berdasarkan data kontrak, proyek ini bernilai Rp 1.395.028.800 (termasuk PPN 11%) dengan nomor kontrak 003/Kont-PJ/APBD/DPUPR/2025.

Proyek yang dimulai pada 29 Juli 2025 dengan waktu pelaksanaan 126 hari kalender ini diawasi oleh CV Alkhalifi Pratama Consultant dan didanai dari APBD Kota Padang Tahun Anggaran 2025.

“Kalau jembatan ini selesai tepat waktu, masyarakat Parak Buruk pasti sangat terbantu, terutama saat musim hujan dan panen,” tambah Ali dengan nada optimis.

Jembatan Parak Buruk bukan sekadar infrastruktur, tapi juga harapan baru bagi petani dan buruh tani di wilayah rawan banjir itu — menghubungkan bukan hanya dua sisi sungai, tetapi juga membuka akses ekonomi warga yang selama ini terhambat.


**Afridon

Posting Komentar

0 Komentar