148 JUT dan 180 JITUT Digarap, Petani Sumbar Makin Mudah ke Lahan

Kepala UPT BMSPP, Syofrinaldi, menjelaskan sejak 2022 seluruh kegiatan pertanian dilaksanakan dalam satu tahun anggaran 

Padang,Editor — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus memacu sektor pertanian rakyat melalui pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT). Dengan program ini, akses petani menuju lahan pertanian makin mudah, dan hasil panen diharapkan meningkat signifikan.

Pada tahun anggaran 2025, sebanyak 148 lokasi JUT senilai Rp33 miliar dan 180 lokasi JITUT senilai Rp29 miliar tengah digarap di 16 kabupaten dan kota. Hanya Kota Padang Panjang, Kota Solok, dan Kepulauan Mentawai yang belum mendapat alokasi proyek tahun ini.

Menurut Tri Sandora, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPT BMSPP Dinas Pertanian dan Hortikultura Sumbar, pelaksanaan sempat mengalami kendala akibat perubahan sistem lelang di BPBJ.

“Awalnya dari versi 5 ke versi 6, kemudian bergeser lagi ke sistem mini kompetisi. kami pastikan seluruh paket tetap berjalan,” ujarnya tegas.

Tri menegaskan, meski tanpa uang muka, para rekanan wajib bekerja profesional dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

“Setiap paket JUT rata-rata membangun jalan sepanjang 300 meter, lebar 2,5 meter, mutu beton K175 dengan ketebalan 12 cm. Jangan mengulur waktu, gunakan masa kerja seefisien mungkin,” pesannya.

Sementara itu, Kepala UPT BMSPP, Syofrinaldi, menjelaskan sejak 2022 seluruh kegiatan pertanian dilaksanakan dalam satu tahun anggaran — mulai dari proposal, verifikasi, perencanaan, hingga pekerjaan fisik.

“Idealnya survei dan verifikasi dilakukan lebih awal agar pada tahun berikutnya bisa langsung masuk tahap pengadaan,” jelasnya.

Ia menambahkan, pekerjaan konstruksi seperti pemasangan batu dan plesteran seharusnya bisa selesai dalam waktu 25–30 hari. Monitoring lapangan terus dilakukan agar progres tetap sesuai target.

“Kalau tujuh hari tak ada progres, langsung kami beri peringatan. Jika 14 hari belum bergerak, keluar peringatan kedua,” ujarnya tegas.

Syofrinaldi berharap seluruh proyek JUT dan JITUT rampung paling lambat akhir November dan sudah masuk tahap Provisional Hand Over (PHO) awal Desember.

“Target kami jelas: Desember semua selesai, tak ada lagi pekerjaan tersisa di lapangan,” tutupnya optimistis.



**Afridon

Posting Komentar

0 Komentar