![]() |
Salah satu daya tariknya adalah Warung Bu De, yang dikelola oleh pasangan suami istri asal Lampung. Selain menyediakan makanan sarapan dan makan siang lengkap Senin 23 Desember 2024 pukul 16.09 Wib. |
Bekasi, Editor – Suasana malam di Pulo Nyamuk, Kelurahan Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, masih menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang mencari hiburan malam. Meski dikenal sebagai salah satu kawasan lokalisasi yang mulai sepi sejak pandemi, Pulo Nyamuk tetap hidup dengan berbagai aktivitas yang menggambarkan denyut kehidupan malam di Bekasi.senin 23 Desember 2024 Pukul 16.04 Wib
Salah satu daya tariknya adalah Warung Bu De, yang dikelola oleh pasangan suami istri asal Lampung. Selain menyediakan makanan sarapan dan makan siang lengkap, warung ini juga menjadi sumber informasi menarik seputar kawasan tersebut. "Warung kami memang sederhana, tapi banyak yang singgah di sini untuk menikmati suasana Pulo Nyamuk," ujar Bu De.
Tak jauh dari warung, sebuah kafe bernama Kafe Idaman mencuri perhatian. Dikelola oleh keponakan Bu De, yakni Imel Rika dan rekan-rekannya, kafe ini menawarkan hiburan khas malam hari. Dengan kehadiran 12 wanita pemandu, suasana di Kafe Idaman menjadi semarak, lengkap dengan alunan musik dan minuman beralkohol yang disediakan.
Tarif layanan di kawasan ini bervariasi, mulai dari:
Parkir kendaraan: Rp5.000
Sewa kamar BO: Rp60.000 untuksingkat, Rp120.000 untuk menginap
Minuman beralkohol: Bir hitam/putih Rp65.000 per botol
Musik: Rp50.000
Jasa pemandu: Rp200.000 hingga Rp300.000 (short time), Rp600.000 (long time).
Transaksi di sini dilakukan secara tunai maupun transfer, menyesuaikan kebutuhan pelanggan.
Bu De mengungkapkan bahwa sejak 2020, kawasan ini mulai kehilangan sebagian pelanggannya. Namun, Kafe Idaman tetap menjadi favorit bagi pengunjung, termasuk seorang tamu dari Padang yang sempat menginap semalam setelah ketinggalan pesawatnya pada Selasa, 24 Desember 2024.
Meskipun lokalisasi seperti Pulo Nyamuk sering dipandang sebelah mata, kehidupan malamnya tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dinamika sosial masyarakat setempat. "Kami hanya berusaha tetap bertahan, apalagi persaingan semakin ketat," pungkas Bu
Bagaimana masa depan kawasan ini di tengah perubahan sosial dan ekonomi? Hanya waktu yang bisa menjawab.
** tim
0 Komentar