![]() |
Kepala SMK Negeri 3 Kota Pariaman Rabu 11 Juni 2025 pukul 11.31 Wib |
Pariaman, Editor – Isu kedisiplinan pelajar di lingkungan SMK Negeri 3 Kota Pariaman, Sumatera Barat, kembali mencuat setelah adanya kekhawatiran dari masyarakat dan LSM terkait perilaku sejumlah anak kos di sekitar sekolah tersebut.
Ketua LSM Penjara, Eni, mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya laporan dari warga mengenai aktivitas remaja yang tinggal di kos-kosan sekitar SMK 3. Ia menyebut, banyak cerita yang beredar soal aksi remaja yang dinilai tidak sesuai dengan norma pendidikan rabu 11 Juni 2025
“Banyak anak kos yang tidak tertib. Kami dari LSM Penjara terpanggil untuk mengingatkan pihak sekolah dan orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak ini,” ujar Eni.
Senada dengan Eni, tokoh masyarakat setempat, Buyung, juga mengungkapkan keresahan atas penggunaan ruang kelas pada malam hari. Ia menyebut ada indikasi ruang kelas dimanfaatkan oleh pelajar untuk aktivitas yang tidak semestinya.
“Kami temukan ruang kelas malam hari tidak terkunci, dan diduga digunakan untuk pacaran. Ini tentu cukup rawan,” kata Buyung.
Menanggapi hal ini, Kepala SMK Negeri 3 Kota Pariaman, Alza Sofyan, menyatakan pihaknya akan memperketat pengawasan dan menegakkan kembali kedisiplinan di lingkungan sekolah. Ia menegaskan akan mengembalikan sistem pendidikan yang bernuansa semi-militer atau ketarunaan.
“Kita akan kembalikan semangat taruna. Setiap siswa yang berjalan di lingkungan sekolah harus minimal dua orang, dan wajib berlari setelah tiga langkah,” tegas Alza.
Alza juga menyebut akan kembali mengaktifkan program budaya lokal seperti randai, serta berencana menjalin kerja sama dengan Lantamal untuk pembinaan karakter taruna di sekolah tersebut.
“Dari delapan lokal kosong yang belum terpakai, akan kita renovasi agar bisa dimanfaatkan kembali,” pungkasnya.
Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan marwah kedisiplinan dan meningkatkan kualitas pembinaan siswa, khususnya mereka yang tinggal jauh dari pengawasan orang tua.
** Afridon
0 Komentar