Kepala KSOP Teluk Bayur ke IPJI DKI: Saya Tak Pernah Cawe-cawe Lelang Pelabuhan Carocok Painan


Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Bayur, Chaerul Awaluddin, S.Kom, M.MTr.

Padang.Editor— Polemik proyek pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Carocok Painan (MYC 2025-2026) terus menggelinding panas. Di tengah sorotan tajam dari publik dan penggiat transparansi anggaran, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Bayur, Chaerul Awaluddin, S.Kom, M.MTr., akhirnya angkat suara kamis 7 Agustus 2025

Melalui pesan WhatsApp yang dikirim langsung kepada Ketua Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) DKI Jakarta, Heri Soelaiman, S.H., Chaerul memberikan klarifikasi tegas. Ia menyatakan tidak pernah terlibat dalam proses lelang proyek yang kini disorot karena dugaan kejanggalan pemenang tender.

“Bismillah. Terima kasih atas atensi Bapak Heri Soelaiman. Terkait pemberitaan di atas dan kepastian yang Bapak tanyakan, rasanya saya jadi semakin bingung,” tulis Chaerul.

Ia kemudian menekankan, bahwa proses lelang merupakan kewenangan penuh Pokja di Kementerian Perhubungan. “Saya tidak pernah cawe-cawe, mengatur, atau mengintervensi. Keputusan lelang sepenuhnya di tangan Pokja Kemenhub,” tegasnya.

CBA: Pernyataan KSOP Justru Membingungkan Publik

Namun klarifikasi ini justru mendapat tanggapan kritis dari Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi. Ia menilai pernyataan Chaerul tidak memperjelas situasi, bahkan terkesan melempar tanggung jawab.

“Pernyataan ‘rasanya saya jadi semakin bingung’ itu malah memperkeruh. Seharusnya KSOP sebagai satuan kerja pengusul proyek memberikan penjelasan yang lebih jernih, bukan seolah lepas tangan,” kata Uchok.

Menurut Uchok, peran satuan kerja daerah, termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), tetap signifikan dalam proses tender. Ia menilai aneh jika KSOP benar-benar tidak mengetahui dinamika pemilihan pemenang tender.

“Dalih tidak intervensi itu sah-sah saja, tapi harus diuji secara hukum. KPK dan BPK perlu turun tangan untuk membuktikannya,” tegasnya.

IPJI DKI: Klarifikasi Diterima, Tapi Proses Harus Terus Dikawal

Sementara itu, IPJI DKI Jakarta menyambut baik klarifikasi dari Chaerul, namun menegaskan bahwa upaya pengusutan harus tetap berjalan. IPJI menyebut langkah selanjutnya adalah mengkonfirmasi langsung ke Pokja Kemenhub, guna memastikan seluruh proses berlangsung sesuai aturan.

“Ini bukan hanya soal siapa berbuat apa, tapi juga tentang akuntabilitas uang negara dan kepercayaan publik terhadap sistem,” ujar Heri Soelaiman.

Lelang dengan Penawaran Tinggi Masih Jadi Tanda Tanya

Seperti diberitakan sebelumnya, PT. Hikmah Hidup Gemilang terpilih sebagai pemenang tender proyek meski mengajukan penawaran jauh lebih tinggi dibanding peserta lain. Hal ini mengundang pertanyaan dari publik dan pengamat anggaran mengenai transparansi dan alasan pemilihan pemenang.

CBA telah menyerahkan data awal ke KPK dan BPK, dan mendesak pengusutan menyeluruh tidak hanya ke Pokja Kemenhub, tetapi juga KSOP Teluk Bayur sebagai pengusul proyek.


** Relis.

Posting Komentar

0 Komentar