![]() |
Kombes Pol Wedy Mahadi, S.I.K., M.A.P., |
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dirresnarkoba Kombes Pol Wedy Mahadi, S.I.K., M.A.P., didampingi Plh. Kabag Bin OPS Kompol Hidup Mulia, S.H., M.H., serta Kasubag Renmin Akp Yulia Dewi Sofianti, S.H., bersama tiga personel lainnya.
Tak Sekadar Ceramah, Tapi Gerakan Nyata
Kombes Wedy menegaskan bahwa sosialisasi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari strategi preventif yang sistematis. “Narkoba sudah menyusup ke semua lini, termasuk sekolah. Kalau kita lengah, generasi muda jadi korban berikutnya,” ujarnya dengan nada serius.
Ia menambahkan bahwa narkoba bukan hanya merusak individu, tetapi menghancurkan masa depan keluarga dan tatanan masyarakat. Ditresnarkoba ingin memastikan pelajar paham betapa serius dan kompleks ancaman narkotika.
Kenakalan Remaja: Pintu Masuk Narkoba
Tak hanya soal narkoba, Ditresnarkoba juga menyoroti kenakalan remaja sebagai salah satu pintu masuk penyalahgunaan zat terlarang. Tawuran, pergaulan bebas, dan geng motor kerap menjadi permulaan dari keterlibatan remaja dalam jaringan narkoba.
“Kalau sekolah dan keluarga tidak memperketat pengawasan, kita akan kehilangan satu generasi,” ujar Kompol Hidup Mulia.
Antusiasme Tinggi, Tapi Tantangan Masih Besar
Kegiatan ini disambut hangat oleh pihak sekolah. Kepala SMK 2 Padang dan para guru menyatakan apresiasi atas kehadiran Ditresnarkoba. Namun, antusiasme bukan jaminan. Dalam praktiknya, tantangan memberantas narkoba di lingkungan pelajar masih besar, terutama dengan maraknya distribusi narkoba berbasis online dan minimnya kontrol di luar jam sekolah.
Sosialisasi ini menjadi sinyal kuat bahwa Polda Sumbar tidak tinggal diam. Tapi pertanyaan besar tetap menggantung: sejauh mana gerakan ini mampu membentengi remaja dari gempuran narkotika ?
** Afridon
0 Komentar