![]() |
Rutan kelas II B padang Pengunjung duduk.di lantai di Pembatas Taman Sabtu 28 Juni 2025 pukul 09.19 Wib |
Padang.Editor - mentari sudah mengintip malu di atas jalan By Pass Padang. Di ujung jalan kecil menuju Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padang, suara deru motor ojek dan mobil Maxim bersahutan mengantar harapan: para pengunjung yang rindu bertemu keluarga di balik jeruji.Sabtu 28 Juni.2025 Pukul 09.19 Wib
Di depan gerbang Rutan, terpampang wajah sang Kepala, Welli, pria kelahiran 1979 yang kini memimpin lembaga ini. Di pelataran taman yang memisahkan dunia dalam dan luar, ratusan pengunjung telah duduk, mayoritas kaum ibu dengan hijab rapi, membawa anak-anak mereka. Sebagian anak berlarian, sebagian duduk diam, dan satu suara kecil menangis keras—seorang balita perempuan dengan rambut dikuncir dua.
“Hee, Dek… ayah belum bisa ketemu sekarang,” hibur sang ibu, berbaju merah hati dengan celana jeans dan sepatu tinggi, mencoba mendiamkan sang anak yang terus memanggil ayahnya dari balik pagar besi yang belum juga dibuka meski waktu sudah menunjukkan pukul 09.19 WIB.
Waktu kunjungan dijadwalkan dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Namun, pagi itu pintu Rutan belum juga dibuka tepat waktu. Tangis anak, gelisah para ibu, dan wajah lelah para lansia perlahan memenuhi suasana. Rindu menumpuk di halaman yang penuh harap.
Semboyan besar tertulis di balik gerbang utama: “Petugas yang menerima barang terlarang seperti handphone, narkotika, dan sejenisnya adalah pengkhianat dan musuh bersama.” Tegas, namun kontras dengan keluhan di luar gerbang.
Pengunjung diminta mengisi formulir. Di daftar No. 79 tertulis: A —kasus 303 . Ratusan nama lain menyusul, masing-masing membawa cerita dan luka.
Meski aturan menyebut tidak ada pungutan biaya parkir dan kunjungan, sejumlah pengunjung mengeluhkan harga makanan kantin di dalam rutan yang mahal. Di tengah ekonomi yang sulit, ini menjadi beban tambahan. Mereka hanya diperbolehkan membawa makanan maksimal dua kilogram.
Namun, di luar rutan, muncul praktik yang dipertanyakan. Oknum petugas diduga menjual makanan lewat kantin luar bernama “DJ Pas Cafe By the Sister”. Lokasi parkir motor memang gratis, tapi bisik-bisik soal bisnis lain di balik tembok itu tetap terdengar lirih.
Rutan Kelas IIB Padang adalah rumah sementara bagi para tersangka dan terpidana, tapi bagi keluarga mereka, ini adalah tempat rindu ditahan, dan harapan dilepaskan perlahan.
Dan pagi itu, tangis seorang anak jadi pengingat: di balik sistem, ada jiwa yang menunggu pelukan ayahnya
**Afridon
0 Komentar