![]() |
Ayah dan Bunda hati pun ramah, |
Berangkat pagi langit cerah,
Motor melaju tanpa cela,
Ayah dan Bunda hati pun ramah,
Menjenguk Zahra di tanah Bundo Kanduang tercinta.
Singgah ke ATM Bank Nagari,
Mencari rumah di Tarok Dipo,
Zahra tersenyum, aura berseri,
Pakai baju tidur hijau, wajah berseri-seri
Anak kos bertiga penuh semangat,
Zahra, Aura, dan Zaidah kawan seperjuangan,
PKL di pabrik coklat penuh manfaat,
Cita-cita jadi koki handal masa depan.
Bunda tertawa, hati pun lega,
Sudah seminggu rindu tertahan,
Anak gadis kini mulai dewasa,
Ilmu dan keterampilan jadi pegangan.
Makan siang rendang bundanya,
Dingin Bukittinggi, hawa pun sejuk,
Kos rapi jadi tempat istirahatnya,
Pelukan hangat buat hati teduh nan elok.
Ayah keliling peta dijelajah,
Pasar bawah hingga jalan Hamka,
Cari jalur ke Medan dan Pekanbaru juga,
Agar tahu jejak langkah si buah cinta.
Belanja baju murah tapi bermutu,
Abi beri info baju dekat kebun binatang,
Zahra senang, Bunda bersyukur selalu,
Tas dan baju dibeli, hati riang tak tanggung-tanggung.
Uang receh ditukar di SPBU,
Buat kebutuhan Zahra di kos yang baru,
Pamitan pulang senyum pun membiru,
Foto di Jam Gadang, kenangan yang tak luntur waktu.
Pulang hujan disambut mantel,
Gas ditancap menuju Pariaman,
Shalat isya di masjid putih, duduk pun pegal,
Tapi hati lega, rindu anak telah terobati penuh harapan.
Sarah sang kakak turut bergembira,
Lulus Unand, IPK pun membanggakan,
Melihat baju ayah, tersenyum manja,
Katanya: “Ayah lebih gaya, aku pun senang memandang.”
**
0 Komentar