Tertunda Dua Hari, Pengangkutan Sampah Kembali Normal di Pariaman Usai Dana BBM Dicairkan


Kepala Dinas Perkim LH Kota Pariaman, Feri Andri ST, MT,

Pariaman, Editor— Setelah dua hari lumpuh akibat ketiadaan Bahan Bakar Minyak (BBM), armada pengangkut sampah milik Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kota Pariaman kembali beroperasi. Kegiatan pengangkutan kembali dilakukan pada Jumat  Mai 2025 setelah dana BBM dicairkan dengan bukti resmi dari Pertamina.

Kepala Dinas Perkim LH Kota Pariaman, Feri Andri ST, MT, menjelaskan bahwa penundaan operasional ini merupakan dampak langsung dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait penggunaan BBM tanpa bukti bon resmi pada tahun anggaran 2024 lalu.

“Kami mendapatkan teguran dari BPK karena penggunaan BBM yang tidak disertai bon sah. Nilainya mencapai Rp11 juta. Ini menjadi evaluasi penting dan kami langsung ambil langkah perbaikan,” ujar Feri dalam konferensi pers siang tadi.

Feri menegaskan bahwa sejak temuan tersebut, pihaknya hanya akan menerima bon resmi bersumber dari Pertamina. Ia juga menginstruksikan kepada seluruh sopir truk sampah, operator becak motor, dan kontainer untuk mematuhi sistem pembelian BBM yang sah demi kelancaran penggantian biaya operasional.

“Mulai sekarang, setiap kendaraan hanya boleh menerima satu liter per hari dan harus ada bon resmi. Jika tidak ada, tidak akan diganti,” tegasnya.

Kondisi ini sempat membuat sampah menumpuk di berbagai titik kota, memicu keluhan masyarakat. Namun Dinas Perkim LH merespons cepat dengan mengerahkan seluruh petugas kebersihan untuk kerja lembur malam tadi dan mengatasi penumpukan sampah di titik-titik rawan.

“Kami minta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Alhamdulillah, sore kemarin dana BBM telah cair dan semua armada kembali bekerja,” ungkap Feri.

Diketahui, armada pengangkut sampah milik dinas terdiri dari lima truk amrol, dua kontainer box, dan 11 unit becak motor. Setiap hari, kendaraan tersebut menghabiskan rata-rata 12 liter biosolar per unit.

Feri juga menambahkan bahwa saat ini masih ada satu petugas kebersihan dari total 202 orang yang belum menerima gaji penuh akibat persoalan administrasi, namun pihaknya berjanji akan segera menuntaskannya.

“Ke depan, kami akan terus berbenah dan memperbaiki sistem agar pelayanan kepada masyarakat tetap prima,” pungkasnya.


**Afridon


Posting Komentar

0 Komentar