![]() |
Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, Yogi Firman Kamis 29 Mai 2025 . |
Pariaman, Editor — Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, Yogi Firman, menegaskan bahwa lembaganya sepakat mendukung penataan Kota Pariaman yang lebih rapi dan tertib. Namun, ia menekankan pentingnya mengedepankan solusi kemanusiaan dalam penertiban para pedagang buah yang berjualan di lahan parkir Pasar Pariaman.
“Cari solusi yang pas dulu. Tempatkan mereka di lokasi yang layak baru dilakukan penertiban,” ujar Yogi dengan tegas saat dihubungi telepon seluler Kamis, 29 Mei 2025. Ia menekankan bahwa pernyataan ini merupakan sikap resmi kelembagaan DPRD, bukan pandangan pribadi.
Yogi menyebutkan, saat ini sudah ada titik temu antara pemerintah kota dan delapan pedagang buah terkait rencana relokasi. Namun, para pedagang meminta agar pemindahan dilakukan secara bijak dan manusiawi, dengan mempertimbangkan keberlangsungan usaha mereka
“Penertiban jangan asal gusur. Ini menyangkut penghidupan masyarakat kecil. Kalau belum ada tempat yang layak, jangan dipindah dulu. Cari lahan pengganti yang terbaik. Paling lambat Senin, 3 Juni 2025, kita harapkan ada kejelasan,” tegasnya
Ia juga meminta pemerintah kota untuk menunda penertiban sampai ada lokasi baru yang benar-benar siap. Tujuannya agar tidak terjadi kericuhan atau penolakan yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial di tengah masyarakat.
“Kalau sudah ada solusi yang pas, baru ada pemindahan. Kita ingin semuanya berjalan baik, damai, dan tidak ada konflik. Ini bukan sikap pribadi saya, tapi sikap lembaga DPRD sebagai wakil rakyat,” tutup Yogi.
Dasar Sikap DPRD
Prinsip Kemanusiaan dan Keadilan Sosial: Penertiban harus memperhatikan nasib ekonomi pedagang kecil.
Kebijakan Berpihak pada Rakyat: Program penataan kota harus mengakomodasi pelaku UMKM.
Perencanaan Berbasis Musyawarah: Relokasi harus hasil dari dialog partisipatif.
Mencegah Konflik Sosial: Tempat alternatif wajib disiapkan agar tidak memicu kericuhan.
Mendukung Estetika Kota: Relokasi mendukung tata ruang kota yang tertib dan mendukung Pariaman sebagai kota wisata.
Dengan pendekatan yang humanis dan solutif, DPRD berharap proses penataan ini menjadi langkah positif menuju Pariaman yang lebih tertib, tanpa meninggalkan rakyat kecil di belakang
**Afridon
0 Komentar