![]() |
Proyek preservasi jalan nasional di wilayah PPK 1.1 Sumbar kembali menuai sorotan. |
Padang, Editor - Proyek preservasi jalan nasional di wilayah PPK 1.1 Sumbar kembali menuai sorotan.Proyek preservasi jalan nasional di wilayah PPK 1.1 Sumbar kembali menuai sorotan. Meski tinggal 3 bulan masa kerja tersisa, sejumlah kejanggalan mencuat: plang proyek raib, tambal lubang lamban, riggit beton bahu jalan hancur, hingga tutup saluran drainase lenyap! Rabu 28 Mai 2025
Pantauan media di tiga titik dekat simpang flyover Bandara Internasional Minangkabau (BIM), plang proyek milik PT. Sarana Mitra Saudara tak terlihat. “Dulu ada, ditancap di tengah pembatas jalan, sekarang entah ke mana,” ujar Ujang, warga Duku.
Tak hanya itu, di ruas Kayu Tanam, lubang sedalam 20 cm pascabongkaran aspal dibiarkan terbuka berhari-hari. “Kemarin dibongkar, tapi sampai sekarang belum ditutup,” ungkap Pardi, warga sekitar.
Jhoni Wijaya, General Superintendent PT. Sarana Mitra Saudara, mengklaim plang proyek masih ada dan bahkan mengirimkan fotonya. Ia juga menyebut sudah 400 titik lobang ditutup, sesuai rencana kerja 1-2 hari pascabongkaran. Namun, fakta lapangan menunjukkan sebaliknya.
Ironis, beton bahu jalan yang baru dibangun tahun 2024 kini sudah hancur. Di ruas lain, tutup saluran drainase hilang hingga pejalan kaki terancam celaka. Masyarakat pun terpaksa menaruh kayu sebagai penanda.
\Sayangnya, PPK 1.1 Noerarias Syamsu belum memberikan tanggapan meski telah dikonfirmasi.
Paket senilai Rp 4,3 miliar ini ditargetkan selesai dalam 180 hari kerja sejak 19 Maret 2025, dengan lingkup pekerjaan patching, overlay, dan rehabilitasi jembatan. Namun, kondisi di lapangan mempertanyakan kualitas dan pengawasan proyek.
** Afridon
0 Komentar