![]() |
| anggota TNI dan Polri yang gugur maupun masih dinyatakan hilang dalam menjalankan tugas mulia mereka |
PADANG PANJANG, Editor— Jembatan Kembar Silaiang, yang selama ini dikenal sebagai tempat indah untuk berhenti sejenak dan melepas penat, kini menyimpan luka mendalam. Di balik panorama hijau dan aliran sungai yang memukau, lokasi ini menjadi saksi bisu jatuhnya korban akibat musibah galodo dan tanah longsor yang menghantam kawasan tersebut.
Material lumpur, batu besar, dan potongan kayu yang meluncur deras tak hanya merusak akses jalan, tetapi juga merenggut nyawa dan menyeret beberapa warga serta abdi negara yang tengah menjalankan tugas.
Di antara korban, setidaknya terdapat lima anggota TNI dan Polri yang gugur maupun masih dinyatakan hilang dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Tiga Anggota TNI:
Serda Robi Handaryo (Babinsa) – Meninggal dunia
Pelda Yudi Gusnadi – Belum ditemukan
Prada Zeni S. Marpaung – Meninggal dunia
Dua Anggota Polda Riau:
Brigpol Tri Irwansyah – Meninggal dunia
Ipda Angga Mufajar – Belum ditemukan
Para prajurit dan anggota kepolisian ini tengah melaksanakan tugas negara ketika bencana alam itu datang tanpa ampun. Mereka gugur sebagai pahlawan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan institusi.
Masyarakat berharap, para korban yang sudah berpulang diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan mereka yang belum ditemukan dapat segera diketemukan—semoga masih dalam keadaan selamat.
Bencana ini menjadi pengingat bahwa di balik keindahan alam, tersimpan risiko yang tak terduga, sekaligus menegaskan besarnya pengorbanan para abdi negara dalam melindungi masyarakat.
** Afridon


0 Komentar