![]() |
Untuk penanganan awal, masyarakat disarankan menggunakan krim antijamur yang tersedia di apotek tanpa resep dokter, seperti:
Clotrimazole 1% (Canesten, Clotrimol, Mycoral)
Miconazole (Daktarin)
Ketoconazole (Nizoral Cream)
Nystatin Cream
Cara penggunaannya cukup mudah: oles tipis pada area yang terinfeksi dua kali sehari (pagi dan malam) setelah dibersihkan dan dikeringkan.
Namun, bila infeksi sudah meluas atau disertai luka terbuka, dokter biasanya akan memberikan obat antijamur oral seperti Fluconazole 150 mg (1 kapsul per minggu selama 2–4 minggu) atau Itraconazole 100 mg (dua kali sehari selama tujuh hari). Pada kasus peradangan berat, dapat ditambah krim kombinasi antijamur dan antiinflamasi ringan, misalnya Clotrimazole + Hydrocortisone.
Untuk mencegah kekambuhan, penting menjaga kebersihan dan kekeringan area kelamin, menggunakan pakaian dalam berbahan katun, menggantinya dua kali sehari bila berkeringat, serta menghindari sabun keras dan hubungan seksual selama masa penyembuhan.
Dokter mengingatkan, segera periksa ke tenaga medis bila luka tidak membaik dalam 10 hari, muncul cairan atau bau tidak sedap, atau terasa nyeri hebat dan bengkak.
“Infeksi jamur bisa sembuh total bila ditangani dengan benar. Tapi kalau diabaikan, bisa menimbulkan infeksi sekunder dan menular ke pasangan,” ujar seorang dokter kulit di Padang
**Afridon


0 Komentar