![]() |
| Serda Robi Handaryo, Babinsa X/Koto Kodim 0307/TD di bawah Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (TIB) |
Padang Panjang Editor— Bencana galodo yang dipicu hujan deras kembali menelan korban jiwa di Sumatera Barat. Seorang prajurit TNI gugur dan dua lainnya masih hilang saat menjalankan tugas evakuasi di kawasan Jembatan Kembar Silaiang Bawah, Kota Padang Panjang, Kamis (27/11/2025).
Serda Robi Handaryo, Babinsa X/Koto Kodim 0307/TD di bawah Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (TIB), tertimbun material longsor saat membantu warga yang terjebak. Prajurit muda itu mengembuskan napas terakhirnya di medan tugas—di tengah derasnya arus dan tanah yang terus bergerak.
Kapendam XX/TIB, Letkol Kav Taufiq, S.Sos., M.M., membenarkan kabar duka ini. Ia menjelaskan dua personel Sub Denpom XX/5 Padang Panjang, Pelda Yudi Gusnadi dan Prada Zeni Marpaung, hingga kini belum ditemukan.
“Saat kejadian, ketiganya tengah membantu evakuasi warga dan membuka akses jalan yang tertutup material longsor. Jenazah Serda Robi sudah berhasil dievakuasi. Sementara dua personel lain masih dalam pencarian,” ujar Kapendam Taufiq.
Menurutnya, kondisi di lapangan masih sangat dinamis. Longsor susulan beberapa kali terjadi, menyulitkan proses pencarian.
“Tim tetap bekerja dengan mengutamakan keselamatan personel. Situasi alam belum stabil,” tambahnya.
Saat ini, tim gabungan TNI, Polri, BPBD, Basarnas, relawan, pemerintah daerah, dan berbagai unsur terkait masih berjibaku menembus medan berat. Arus deras, tebing labil, serta cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama.
Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga dua prajurit yang hilang ditemukan. Bagi masyarakat, Kapendam mengimbau agar menjauhi lokasi-lokasi rawan dan mematuhi arahan petugas di lapangan.
Sumbar kembali berduka. Seorang prajurit gugur membawa nama tugas, sementara harapan besar masih digantungkan pada pencarian dua personel lainnya.
**Afridon


0 Komentar