PPK Unand Ingatkan Kontraktor: Pekerjaan Tak Sesuai Bestek Wajib Dibongkar

 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Universitas Andalas, Ir. M. Nasir Sonni, ST, MT, PhD, Bersama Jurnalis Beritaeditorial.com  Afridon Kamis 23 Oktober 2025

Padang, Editor — Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Universitas Andalas, Ir. M. Nasir Sonni, ST, MT, PhD, menegaskan bahwa konsultan supervisi wajib hadir di lapangan selama jam kerja, bukan sekadar datang untuk tanda tangan absensi atau laporan bulanan.


“Pengawas itu dibayar untuk mengawasi pekerjaan, bukan untuk duduk di kantor. Kalau kontraktor bekerja, mereka harus berada di lokasi. Itu kewajiban!” tegas Nasir Sonni dalam arahannya di Gedung Auditorium Unand, Kamis 23 Oktober 2025



Putra Bugis yang juga dosen senior Fakultas Teknik Unand itu menyebut, tahun ini terdapat tiga proyek fisik besar di lingkungan kampus: dua di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan satu di Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

“Semua proyek wajib diawasi ketat. Pengawas adalah perpanjangan tangan universitas di lapangan, bukan simbol semata,” ujarnya menekankan.

Tegas Soal Kualitas dan Integritas

Nasir menyoroti masih adanya praktik pengawasan yang lemah, di mana pengawas dan kontraktor bekerja asal-asalan tanpa memperhatikan mutu.

“Kalau pengawas lemah, kontraktor bisa saja cari celah untuk untung besar. Padahal kualitas pekerjaan jadi korban. Itu tidak bisa ditolerir,” katanya.

Ia menekankan bahwa setiap material, mulai dari besi, pasir, split, hingga semen, harus memenuhi hasil uji laboratorium.

“Untuk struktur utama, kita gunakan readymix. Tapi pekerjaan bata dan lantai tetap wajib pakai pasir sesuai spesifikasi. Tidak boleh asal ambil dari sungai tanpa izin atau hasil uji,” tegasnya.

Sanksi Tegas untuk Pelanggar

Nasir memastikan pihaknya tidak akan segan menjatuhkan sanksi kepada pengawas atau kontraktor yang melanggar aturan.

“Kalau pengawas tidak hadir, kita beri peringatan tertulis. Tiga kali melanggar, pengawas harus diganti. Kalau konsultan supervisi bandel, kita coret dari daftar rekomendasi tender berikutnya,” ujarnya tegas.

Ia juga memperingatkan kontraktor agar tidak bermain-main dengan mutu pekerjaan.

“Kalau pekerjaan tidak sesuai bestek, harus dibongkar! Ini proyek publik, masyarakat ikut mengawasi. Mahasiswa sekarang kritis, mereka bisa langsung viralkan penyimpangan di media sosial,” ujarnya.

Menutup arahannya, Nasir mengingatkan seluruh pihak agar menjaga integritas dan kredibilitas kampus.

“Jangan main-main dengan proyek. Pengawasan yang lemah dan mutu yang dikorbankan hanya akan merusak nama institusi dan kepercayaan publik,” tandasnya


**Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar