Ngopi di Kadai Manen, Politik dan Ekonomi Jadi Sajian Pagi


Padang.Edotor — Suasana pagi di Kadai Manen, tepat di depan Kantor Pos Indonesia, Kota Padang, Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 08.53 WIB, terasa hidup dan penuh canda. Beragam kalangan—mulai dari tokoh masyarakat berpangkat bintang satu, jurnalis, pegawai pos, hingga sopir Maxim—tampak larut dalam obrolan hangat sambil menikmati kopi hitam, gorengan bakwan, ubi, dan tahu isi.

Topik yang dibicarakan pun tak jauh dari hal-hal serius: politik, ekonomi, dan arah kepemimpinan bangsa. “Sekarang ini beda jauh dari zaman SBY, Jokowi, sampai Prabowo,” celetuk seorang pengunjung yang disambut tawa kecil dari meja sebelah.

Manen, pemilik kedai yang dikenal tajam berpendapat, menyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai sosok yang layak memimpin Indonesia ke depan.

“AHY itu memenuhi banyak kategori kepemimpinan. Saya berharap pemimpin ke depan datang dari kalangan militer,” ujar Manen sambil meneguk kopi hitamnya.

Obrolan pun mengalir ke kisah masa lalu. Saat Gatot Nurmantyo masih menjabat sebagai Panglima TNI di era Presiden Jokowi, banyak yang menilai hubungan keduanya menarik disimak. “Waktu itu Gatot bahkan jalan kaki, akhirnya diganti juga,” tambah salah seorang jurnalis yang ikut nimbrung.

Tak hanya politik, isu ekonomi juga mencuat. Nama Purbaya, yang disebut-sebut memegang peranan penting di bidang keuangan, ikut jadi bahan perbincangan. “Purbaya itu tahu banget arah kebijakan ekonomi. Tapi ya, kalau diserang di TV, pasti ada alasan baliknya,” ujar pegawai pos sambil tersenyum.

Sopir Maxim yang duduk di pojok meja ikut menyahut.

“Kalau nggak sesuai aturan, tinggal angkat aja sembilan naga,” katanya setengah bergurau, membuat semua yang hadir tertawa.

Ngopi di Kadai Manen bukan sekadar rutinitas pagi, tapi sudah jadi ruang publik kecil di jantung Kota Padang—tempat opini politik dan ekonomi rakyat bawah berbaur hangat dalam aroma kopi dan gorengan.


**Afridon


Posting Komentar

0 Komentar