Misteri BBM Subsidi di Sumbar: Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi dan TNI Mulai Terkuak

 


PADANG .Editor— Satu per satu tabir dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di wilayah hukum Polda Sumbar mulai terkuak. Sejumlah barang bukti penting seperti truk trailer, mobil Panther, tekmon, jeriken, serta solar subsidi yang diamankan dari sebuah gudang di By Pass KM 25, kini menyisakan misteri baru  raib tanpa jejak yang jelas.

Pasca penggerebekan gudang solar ilegal di bekas kantor PT Kreyong, Padang, oleh tim Polda Sumbar beberapa waktu lalu, muncul fakta mengejutkan. Setelah kasus itu viral dan menyeret nama seorang perwira berpangkat AKBP, kini terungkap pula indikasi keterlibatan oknum anggota TNI AD yang bertugas di salah satu Koramil di Kabupaten Padang Pariaman.

Informasi mencengangkan ini diungkap langsung oleh AKBP “Af”, seorang perwira Polwan yang bertugas di SPN Padang Besi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam bisnis haram tersebut.

“Yang bermain solar itu bukan saya. Saya hanya sering mampir di lokasi itu. Adik saya, Serma ‘M’, anggota TNI yang bertugas di salah satu Koramil Padang Pariaman, dialah pemilik gudang dan solar itu,” ujar Af kepada Beritaeditorial.com.

Af mengaku namanya terseret karena kerap terlihat di lokasi penimbunan BBM tersebut. Menurutnya, lokasi gudang berada di jalur yang sering ia lewati sepulang dinas dari SPN Padang Besi menuju rumahnya di Lubuk Alung.

“Setiap pulang kantor saya sering mampir ke tempat itu, karena adik saya yang ada di sana,” tambahnya.

Sebelumnya, penggerebekan yang dilakukan aparat Polda Sumbar di By Pass KM 25 itu berhasil mengamankan satu truk trailer, tekmon, dan mobil Panther hijau tua berisi puluhan jeriken solar subsidi. Barang bukti sempat dibawa ke Mapolda Sumbar dan terlihat jelas parkir di depan ruang SPKT.

Namun, sejumlah pihak kini mempertanyakan keberadaan barang bukti tersebut. Diduga, barang bukti itu telah diserahkan ke pihak militer untuk penanganan lanjutan.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Susmelawati Rosya saat dikonfirmasi, Kamis 9 Oktober 2025 , membenarkan bahwa kasus tersebut kini diambil alih oleh Polisi Militer TNI AD.

“Berdasarkan informasi yang kami terima, kasus itu sudah dilimpahkan ke PM TNI AD. Barang bukti malam itu juga dibawa pihak Kodim Padang Pariaman. Karena ada keterlibatan oknum TNI AD, maka penanganannya berbeda. Polda Sumbar tidak menangani lagi,” jelas Susmelawati.

Meski demikian, publik masih menanti kejelasan proses hukum atas kasus besar yang menyeret dua institusi penegak hukum tersebut. Sejumlah kalangan berharap agar aparat penegak hukum — baik kepolisian maupun militer — dapat menuntaskan kasus ini secara transparan dan profesional, tanpa pandang bulu.


** tim

Posting Komentar

0 Komentar