 |
Padang Pariaman .Editor— Angka stunting di Kabupaten Padang Pariaman meningkat tajam hingga mencapai 26 persen, jauh di atas target nasional sebesar 19 persen. Fakta tersebut diungkapkan Sekretaris DPPKB Padang Pariaman, Elfitri, dalam kegiatan Minilog yang digelar di Kantor Camat Ulakan Tapakis, Jumat 19 September 2025
Elfitri menegaskan bahwa persoalan stunting tidak bisa ditangani oleh satu instansi semata.
“Kita harus kolaborasi dan intervensi secara bersama lintas instansi. Masalah stunting ini harus ditangani secara menyeluruh,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu kendala utama adalah ketersediaan data yang akurat. Melalui kegiatan Minilog, pihaknya berupaya menggali informasi langsung dari pendamping stunting yang ada di nagari.
“Menetapkan data itu tidak semudah membalik telapak tangan. Kita harus tahu by name, by address, di mana peningkatan itu terjadi dan apa sumber masalahnya,” jelasnya.
Namun, ia mengakui DPPKB tidak memiliki anggaran khusus untuk intervensi langsung pencegahan stunting.
“Dana kami hanya ada untuk edukasi dan pendampingan. Sementara intervensi teknis ada di Dinas Kesehatan. Maka, Rakor dengan Dinas Kesehatan menjadi langkah awal yang akan kita lakukan,” tambahnya.
Elfitri menutup dengan menyebutkan bahwa target penurunan angka stunting di Padang Pariaman untuk 2026 masih belum dapat diproyeksikan sebelum rapat koordinasi lintas sektor dilakukan.
**Afridon
0 Komentar