Proyek Rp3,8 Miliar Padang–Painan Dikejar Waktu, Kontraktor Hadapi Oknum Minta Sumbangan Jadi Sorotan


Proyek Penanganan Lonsoran di ruas vital Padang–Painan–Kambang senilai Rp3,844 miliar kamis 14 Agustis 2025

Pesisir Selatan.Editor -Proyek Penanganan Lonsoran di ruas vital Padang–Painan–Kambang senilai Rp3,844 miliar resmi berjalan sejak kontrak ditandatangani pada 2 Mei 2025. Pekerjaan ini dikerjakan oleh PT Asyrofajar Mustika Karsa dengan masa pelaksanaan 210 hari kalender.

Proyek berada di bawah kendali Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Barat melalui Satker Pelaksanaan Jalan Wilayah I Sumbar (PPK 2.3), dengan pengawasan konsultan PT Exxo Gamindo Perkasa KSO dan PT Arci Pratama Konsultan dari Kementerian PUPR Direktorat Bina Marga.

Menurut Doni, konsultan pengawas asal Kampung Kandang, Padang Pariaman, mutu pekerjaan dan ketepatan waktu menjadi harga mati. “Proyek ini terbuka untuk umum, jadi kualitas konstruksi dan keselamatan masyarakat yang melintas adalah prioritas,” tegasnya.

Febrial, perwakilan PPK di lapangan, menambahkan bahwa koordinasi intensif dengan semua pihak—termasuk pelaksana, konsultan, dan teknis—harus berjalan setiap hari. “Kita tidak hanya menjaga mutu, tapi juga memastikan jalur utama ini tetap aman bagi distribusi barang dan mobilitas masyarakat,” ujarnya.

Namun, di tengah target tinggi tersebut, kontraktor harus menghadapi hambatan non-teknis. Abdul, perwakilan kontraktor, mengeluhkan adanya sejumlah oknum yang mengaku sebagai pemuda setempat atau ketua pemuda, meminta sumbangan tanpa kejelasan.

“Kadang mereka menunggu di lokasi, meminta dana dengan alasan sumbangan. Hampir di setiap titik pembangunan ada saja yang mengaku ketua pemuda. Terpaksa kami beri, supaya pekerjaan tidak terganggu,” ungkapnya, Kamis 14 Agustus 2025

Abdul mengaku situasi ini membuat fokus pekerjaan terganggu. “Kami mohon pengertian masyarakat, tujuan proyek ini untuk keselamatan semua. Jangan sampai hal seperti ini memperlambat penyelesaian,” tutupnya.

Dengan nilai kontrak miliaran rupiah dan tenggat ketat, semua pihak berharap proyek ini rampung tepat waktu, memberikan perlindungan maksimal dari ancaman longsor, sekaligus menjadi contoh kerja konstruksi yang berkualitas di Sumatera Barat.


** Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar