![]() |
Pintu Gerbang Rutan Kelas II B Padang Pantau Beritaeditorial.com Sabtu 14 Juni 2025 |
Padang.Editor — Puluhan pengunjung Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Padang mengeluhkan pembatasan kunjungan yang dinilai mendadak dan membingungkan, Sabtu 14 Juni 2025 Sistem antrean yang dibatasi hingga 140 nomor membuat banyak keluarga napi kecewa karena tidak dapat bertemu dengan kerabat mereka.
Menurut pantauan Beritaeditorial.com di lapangan, hanya paket titipan yang bisa masuk ke dalam rutan. Sementara itu, pengunjung yang didominasi ibu-ibu yang membawa anak kecil tampak kecewa karena tidak bisa melihat suami atau ayah mereka meski hanya sebentar.
"Saya cuma mau anak ini lihat ayahnya sebentar saja. Tapi katanya antrean sudah penuh," ujar salah seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya.
Kondisi diperparah dengan adanya dugaan praktik pungutan liar. Sejumlah pengunjung mengaku ada oknum yang meminta uang sebesar Rp10 ribu agar kunjungan bisa diperpanjang lebih dari 10 menit.
"Baru 10 menit kami di dalam, sudah disuruh keluar. Katanya kalau mau tambah waktu, kasih Rp10 ribu," ungkap salah satu pengunjung lainnya.
Pihak Petugas P2U (Pintu Utama) Rutan F menyatakan bahwa keputusan final berada di tangan Kepala Rutan Kelas II B Padang, Will.IP.SH.M.H, yang saat itu belum memberikan keterangan resmi.
Menjelang siang, antrean ditambah 23 nomor, membuat beberapa pengunjung akhirnya bisa masuk. Suasana pun sedikit mereda setelah beberapa keluarga bisa bertemu dengan narapidana.
“Alah... panik kami tadi, untung bisa juga masuk,” kata seorang ibu pengunjung dengan nada lega.
Tampak juga tokoh masyarakat asal Kota Pariaman, Bahrul Anif, mengenakan kaos merah kotak-kotak, berdiri di depan pos penjagaan saat hendak membesuk.
Menjelang akhir waktu kunjungan, terlihat beberapa pengunjung keluar dari rutan sambil membuka ikat pinggang sesuai prosedur pemeriksaan ketat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Rutan Kelas II B Padang belum memberikan penjelasan resmi terkait pembatasan kunjungan dan dugaan adanya pungutan liar tersebut.
** Afridon.
0 Komentar