![]() |
Jurnalis Poskota Ayu |
Padang.Editor– Di balik hiruk-pikuk tugas jurnalistik yang penuh tekanan, Esa Café menjadi ruang lepas lelah sekaligus titik temu hangat para jurnalis dari berbagai media. Tempat sederhana namun penuh makna ini, terletak di jantung kegiatan liputan para pewarta yang bertugas di kota Padang Sumatera Barat Sabtu 28 Juni 2025 Pukul 16.56 Wib
Sore itu, suasana Esa Café berbeda dari biasanya. Tawa dan canda bersahutan di antara alunan lagu-lagu yang dibawakan para jurnalis. Mikrofon bergantian berpindah tangan, dari satu suara ke suara lain yang menyimpan cerita.
Ada Nal Koto, jurnalis senior dari media Nusantara, yang membius suasana dengan lagu sendu penuh makna. Suaranya yang dalam dan lirih membuat seluruh pengunjung terpaku. Kemudian muncul duet mengejutkan — Nal Koto dan Ayu dari Poskota — menyanyikan lagu khas Batak dengan harmoni suara yang kuat dan merdu. Ayu yang malam itu mengenakan baju kotak merah tampak memukau di atas panggung kecil kafe, menyita perhatian semua yang hadir.
Di antara mereka tampak pula jurnalis-jurnalis lainnya:
Alex dari Sri Langka, Davit dari Lakus, Rinaldi dari Lantera, Danil dari Fokus Sumbar, Khairul Koto dari Mitra Rakyat, Syafrizal Buya dari Wawasan, Marzuki dari Gema Media, Andi Uwo dari Panjipost, Mike dari Andalas Oscar Sorottv .Deni Laksus .Dodi Codot. dan Afridon dari Beritaeditorial.com. Semua larut dalam suasana keakraban
Hadir pula tamu spesial Sore itu — Bapak Elvi, mantan Kadis PUPR Mentawai dan Sahabatnya Oyonh. Ia datang bukan sebagai pejabat, melainkan sebagai sahabat bagi para pewarta yang sering mengiringi langkahnya semasa bertugas. Kebersahajaan beliau menyatu dengan suasana, menjadi bukti bahwa di balik status dan jabatan, ada ruang-ruang pertemuan yang penuh kehangatan.
Jeje, Ketua PWI Mentawai, menyampaikan bahwa Esa Café bukan sekadar tempat nongkrong. “Ini posko kami, tempat melepas penat, berbagi ide, dan merajut solidaritas. Di sinilah jurnalis tak hanya menulis berita, tapi juga menulis cerita bersama,” ujarnya.
Esa Café membuktikan bahwa di tengah rutinitas kerja yang keras, ada ruang untuk bernyanyi, tertawa, dan mempererat tali silaturahmi. Sebuah tempat yang tidak hanya menyajikan kopi dan lagu, tapi juga semangat kebersamaan jurnalis dari berbagai latar belakang
**Afridon
0 Komentar