![]() |
Pacu kuda Minggu 6 April 2025 |
Padang Pariaman Editor – Terik mentari menggigit kulit, debu menari di udara, dan suara sorak sorai membahana di Duku Banyak Balahan Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman. Setelah sembilan tahun vakum, Pacu Kudo akhirnya kembali menghentak tanah Minang. Tak tanggung-tanggung, sekitar 25 ribu pengunjung tumpah ruah di arena pacu, menjadikan hari itu sebagai pesta rakyat yang sesungguhnya. Minggu 6 April 202
Rizal dan Kamera Panjangnya
Di tengah hiruk pikuk dan panas yang menyengat, terlihat seorang pria tua berusia 63 tahun, Rizal, asal Pariaman, berdiri tegap di bawah pohon kendodong. Di tangan tuanya, menggantung sebuah kamera panjang. “Ini bukan sekadar pacu kudo, ini momen hidup. Setiap detik layak diabadikan,” ujarnya sambil mengintip dari balik lensa, membidik kuda yang melaju kencang, mengangkat debu dan harapan.
Payung, Plastik, dan topi Koboi kuda laku jualan Dadakan
Pengunjung dari berbagai daerah – dari Riau, Jambi, hingga masyarakat sekitar Sumatera Barat – rela beralas plastik, duduk bersimpuh demi menyaksikan adu cepat para joki dan kuda pilihan. Payung warna-warni bermunculan, sebagian malah mengganggu pandangan ke arena. Tapi itu tak menyurutkan semangat. Ada yang mengenakan topi koboi, seolah ikut larut dalam atmosfer
Janji yang Ditepati
Bupati Padang Pariaman yang baru dilantik pada 20 Februari 2025, memenuhi janjinya kepada masyarakat menghadirkan kembali Pacu Kudo di kampung halaman. Meski dalam pidatonya sempat disebutkan acara akan digelar di Bukittinggi pada 5–6 April, nyatanya, berkat lobi kuat ke Pengurus Daerah Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDOSI) Sumbar, event ini akhirnya digelar di VII Koto Sungai Sariak.
Dukungan Perantau dan Derasnya Sumbangan
Acara ini bukan hanya sukses karena antusiasme masyarakat, tapi juga karena dukungan dari para perantau. Macik H. Seragi, pengusaha emas asal Andalas di Jakarta, menyumbang Rp50 juta.
Tak ketinggalan, anggota DPR RI Komisi XIII, Arisal Aziz, menyumbang jumlah yang sama.
Bahkan pengusaha daging sapi asal Lambau, Asmar, turut menyumbang Rp5 juta.
Bank Nagari pun ikut meramaikan dengan membagikan kaos, meski hingga kini belum ada pernyataan resmi terkait jumlah bantuan finansial mereka. Direktur Utama Bank Nagari Wilayah Sumbar, Gusti Candra, turut hadir menyaksikan kemeriahan.
Harapan ke Depan
Pacu Kudo kali ini bukan hanya sekadar olahraga dan hiburan. Ia adalah simbol semangat dan kebangkitan budaya. Ajang yang mempertemukan nostalgia, ekonomi lokal, janji politik, dan cinta kampung halaman dalam satu putaran kuda yang melesat cepat. Dan seperti Rizal yang tak berhenti memotret, masyarakat pun tak henti berharap: semoga tahun depan, kuda-kuda itu tetap berpacu dan mimpi tetap menyala
**Afridon
0 Komentar