![]() |
Wakil kepala Kesiswaan Epi Dengan Tegas ini Tidak Ada Paksaan Siswa bayar 195 Ribu |
Pariaman Editor– Di tengah semarak persiapan acara perpisahan siswa, SMP Negeri 2 Pariaman menjadi sorotan setelah beredar kabar bahwa setiap siswa diminta menyumbang Rp195 ribu. Namun pihak sekolah menegaskan, tidak ada unsur paksaan dalam hal ini. Semuanya murni atas dasar kesepakatan bersama yang difasilitasi oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Selasa 22 April 2025
Menurut rincian yang beredar, dana yang diminta kepada siswa meliputi:
Perpisahan: Rp50.000
Pembelian medali: Rp25.000
Denda: Rp100.000
Sumbangan untuk pensiunan guru: Rp20.000
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Epi, menegaskan bahwa tidak ada praktik pungutan liar (pungli) dalam pengumpulan dana ini. “Ini bukan paksaan. Semua berdasarkan hasil musyawarah OSIS. Sekolah tidak memaksa, kami hanya memfasilitasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Epi menjelaskan bahwa OSIS memiliki otonomi dalam mengatur kegiatan internal seperti perpisahan. “Mereka belajar berorganisasi, berunding, dan mengambil keputusan. Ini bagian dari proses pendidikan karakter.”
Meski begitu, tagihan 'denda' sebesar Rp100 ribu sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan orang tua siswa. Beberapa mempertanyakan makna denda tersebut. Namun sumber dari pihak OSIS menyebut, dana itu digunakan untuk menutupi kekurangan atau ketidakhadiran siswa dalam rapat dan persiapan acara.
Sekolah pun memastikan tidak akan memberatkan siswa yang tidak mampu. “Ada mekanisme keringanan bagi siswa yang kesulitan. Tidak ada yang dipaksa,” tambah Epi.
Perpisahan memang menjadi momen emosional sekaligus penuh harapan. Dan di SMPN 2 Pariaman, semangat gotong royong tampaknya tetap menjadi kunci dalam setiap kegiatan bersama
**Afridon
0 Komentar