Rasa Terima Kasih
Seorang Mapulai
Di pelaminan ini aku duduk,
Mengenakan pakaian adat penuh makna,
Air mata tak mampu kutahan,
Mengalir mengenang cinta tanpa syarat.
Mama, Papa, inilah aku,
Anak yang pernah kau gendong dengan cinta,
Yang kau bimbing meski sering terlena,
Kini siap memulai hidup baru bersama belahan jiwa.
Mama, sembilan bulan kau kandung aku,
Sembilan tahun kau tuntun langkah kecilku,
Hingga kini sembilan harapan kurangkai,
Untuk menjadi anak yang selalu mengingat jasa.
Papa, lelahmu tak pernah kau keluhkan,
Bebanmu tak pernah kau pamerkan,
Demi kami, anak-anakmu,
Kau pindah-pindah kota, palembang,medan ,jakarta, dan Depok kau tinggalkan kampung halaman.
Kakaku Sayang Mira, Mery, adiak yang kukasihi Yusuf, Putri, dan Gani,
Saudara-saudaraku yang selalu mendoakan,
Meski tak semua hadir di hari ini,
Cintamu terasa dalam setiap langkahku.
Mak Adang, Mak Angah, Makcik ante wati ,kakak ku Apit Adel Abangku Viko
Mama abang viko dan papa abang viko
Abangku fitra susanto ,rio dan semua sanak saudara,
Yang selalu hadir memberi semangat,
Doa bersama menjadi penguatku,
Dalam setiap ujian hidup yang kulalui.
Hari ini, Frida dan aku melangkah bersama,
Memulai rumah tangga dengan doa restu,
Seperti sunnah Rasulullah yang kau ajarkan,
Mama, Papa, mohon ridho dalam perjalanan baru ini.
Hidup ini adalah tentang memberi,
Mengasihi tanpa pamer, membantu tanpa pamrih,
Aku akan ingat pesan kalian,
Untuk selalu menjadi anak yang berbakti,
Dan keluarga yang penuh cinta kasih.
Sabtu 28 Desember 2024 ini bukanlah akhir,
Tapi awal dari tanggung jawab baru,
Dengan doa kita bersama
Aku yakin, bahagia akan selalu menyertai.
Terima kasih, Mama. Terima kasih, Papa.
Anakmu kini mapulai,
Tapi kasihmu abadi selamanya
**
0 Komentar