 |
| Kejadian ini bermula ketika seorang pemilik motor berencana mencuci kendaraannya tetapi terlibat dalam perbincangan yang berakhir pada sebuah insiden yang menarik perhatian publik minggu 17 maret 202 |
Pariaman Editor , Sumatera Barat - Sebuah kejadian tak biasa terjadi di Kota Pariaman pada minggu sore, 17 Maret 2024, seorang napi pendamping bernama Rudi, warga lokal. Kejadian ini bermula ketika seorang pemilik motor revo berencana mencuci kendaraannya tetapi terlibat dalam perbincangan yang berakhir pada sebuah insiden yang menarik perhatian publik.
Menurut sumber, insiden ini bermula saat pemilik sepeda motor Revo hitam, yang hendak mencuci motornya dengan biaya 15 ribu rupiah. Dalam perbincangan, terungkap bahwa Rudi terlibat dalam kasus yang cukup serius dan saat ini menjalani hukuman penjara. Rudi , yang berusaha membantu sahabatnya dengan membelikan Sala lauk untuk berbuka puasa di penjara, tidak sempat mencuci motornya karena keterbatasan waktu.
Akhirnya menyadari bahwa helmnya tertinggal di tempat cucian motor. Melalui komunikasi via WhatsApp dengan Rudi, dia berencana mengambil helm tersebut.
Namun, pada Minggu, 23 Maret 2024, situasi berubah ketika dua petugas lapas kelas II B Pariaman menghadang dan merekam kejadian tersebut, menuduh menyuruh untuk melarikan diri dari penjara.
Kejadian ini semakin memanas ketika Rudi, si napi pendamping, menunjuk di hadapan petugas, menuduhnya sebagai orang yang menyuruhnya melarikan diri, sebuah tuduhan yang dengan cepat dibantah "Saya tidak pernah menyuruh siapa pun melarikan diri dari lapas.
Jangan sembarangan membuat berita," kata petugas lapas kelas II B Pariaman.
**tim.
.jpg)
0 Komentar