Sempat Terhenti Sebulan Kini Pembangunan Jaling Kapuih , Kembali Dilanjutkan, CV. SANSDEUSA KINALI Bekerja Asal Jadi

 



Padang , Editor —Setelah menjadi sorotan publik, akhirnya Dinas PERKIMTAN Sumbar bergerak, mendesak CV. SANSDEUSA KINALI untuk menyelesaikan sisa pekerjaan Pembangunan jalan lingkung pemukiman Kapuih Limau manis kec. Pauh kota Padang yang telah terhenti hampir sebulan

Sebelumnya, Dinas PERKIMTAN Sumbar telah memberikan surat peringatan pertama kepada CV. SANSDEUSA KINALI, karena realisasi bobot pekerjaan jauh meleset dari rencana schedulle yang telah dibuat.

Surat peringatan itu, sepertinya tidak ditanggapi secara serius. Sebaliknya, CV. SANSDEUSA KINALI malah nekat memberhentikan pekerjaan hingga hampir sebulan.

Padahal, Kondisi tengah mengalami kritis, karena realisasi bobot pekerjaan masih jauh dibawah rencana schedulle.

Diprediksi, realisasi bobot pekerjaan baru mencapai sekitar 17 persen, dengan waktu tersisa sekitar 45 hari kalender.

Parahnya, pekerjaan itu terhenti setelah CV. SANSDEUSA KINALI mencairkan uang muka (DP) sebesar 30 persen dari nilai kontrak, atau sekitar Rp210 juta.

Disinyalir, uang muka itu telah diselewengkan untuk kepentingan lain.


Dari hasil tinjauan media ini ke lokasi, aktifitas pekerjaan pembangunan jaling Kapuih Pauh, telah dimulai kembali, Jumat ( 27/11/2021 )


Hary Suseno selaku PPTK didampingi 2 orang staf-nya, turun langsung ke lokasi pekerjaan guna memastikan CV. SANSDEUSA KINALI melanjutkan kembali pekerjaannya.


Kita berharap pekerjaan pembangunan jaling Kapuih Limau Manis Pauh ini bisa tuntas sesuai jadwal ditetapkan, ucap Hary.


Menurutnya, sebetulnya untuk pekerjaan pembangunan jaling ini tidak terlalu sulit, karena hanya beberapa item pekerjaan yang sifatnya umum seperti, pekerjaan galian, pemasangan pondasi batu kali, beton ready mix K-225.


KONDISI DI LAPANGAN


Terlihat, para pekerja tidak sepenuhnya memakai alat pelindung diri (APD), seperti rompi, helm dan sebagainya.


Selain itu, peralatan kerja yang digunakan tidak maksimal.

Padahal didalam dokumen telah ditetapkan dukungan peralatan kerja, diantaranya 1 (satu) unit molen, milik sendiri/sewa dengan kondisi baik.


Namun kenyataannya, pada pelaksanaan pekerjaan, CV. SANSDEUSA KINALI tidak menggunakan molen serta alat takar (dolak) sehingga akan berdampak terhadap mutu Pembangunan.


Terindikasi, dukungan peralatan yang dibuat CV. SANSDEUSA KINALI pada saat tender merupakan hasil rekayasa.


Selain itu, terungkap bahwa CV. SANSDEUSA KINALI yang beralamat di Pekanbaru, merupakan perusahaan rental, dibawa oleh Dian, yang diberikan kewewenangan sebagai kuasa direktur.


Untuk memastikan hal itu, media ini masih berupaya untuk mencari informasi, mengumpulkan data serta konfirmasi kepada pihak terkait lainnya.


** Dikutip Laksus

Posting Komentar

0 Komentar