Rekam KTP, Padang Panjang Tertinggi di Tanah Air




Padang Panjang, Editor.-  Diraih pada 2016, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Padang Panjang hingga 2021 ini berhasil mempertahankan Sertifikat ISO9001:2015. Salah satu keberhasilan menonjol di balik itu adalah realisasi rekam/penerbitan KTP sampai 115 %, tertinggi di tanah air.


Keterangan Kepala Dinas Dukcapil Kota Padang Panjang, Maini, kepada pers di kantornya, Jalan St.Syahrir, jalan raya Padang-Bukittinggi/Solok, Mei 2021 ini, mengungkap cukup banyak penghargaan diraih sejak 2016. Pada 2020 lalu, misalnya, paling tidak ada 5 jenis prestasi/penghargaan diperoleh.


Rincian ke-5 penghargaan yang diraih pada 2020 itu terdiri; 1.Terpertahankannya Sertifikat ISO 9001:2015 sesuai hasil audit Surveillance. 2.Level-4 Kinerja Dukcapil versi Kemendagri-RI atas semua (9) indikator penilaian. 3.Sangat baik dan partisipasi ASN tercepat pelaksanaan sensus penduduk (SP) 2020 dari BPS Sumbar


Ke-4, Ranking-V penilaian pelayanan prima dan inovasi layanan public se-Sumbar (Sumatera Barat). 5.Terbaik pada penilaian inovasi pelayanan dan pelaksanaan Adminduk (Administrasi Kependudukan) se-Sumbar. 6.Dukcapil ditunjuk Walikota ke penilaian nasional terkait sistem layanan informasi publik


Semua penghargaan itu merupakan buah dari berbagai capaian kinerja Dinas Dukcapil Kota Padang Panjang. Di antaranya, rekam/penerbitan kartu tanda penduduk (KTP) target dari pusat 98%, tercapai 115%; Rekam KIA, target 20%, realisasi 82,5%; Akta kelahiran anak 0-18 bulan, target 9%, realisasi 99,98%.


Lainnya, seperti layanan online, belum diberi target, tapi terealisasi 100%. Begitu pula dengan tanda tangan elektronik, yang terealisasi 100%; cetak dokumen Adminduk dengan kertas HVS terealisasi 100%; pemanfaatan data sistem online oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Padang Panjang terealisasi 100 %.


Terkait keberhasilan Dinas Dukcapil mengaplikasikan sistem digital dalam pelayanan publik, Maini menyebut sejalan mengisi program Smart City. Sebab, Smart City salah satu program unggulan di era duet Walikota/Wakil Walikota Padang Panjang, Fadly Amran-Asrul dalam RPJM 2018-2023.


Salah satu perkembangan menarik terkait pemanfaatan teknologi informatika (TI) itu, warga di Padang Panjang sudah bisa cetak sendiri dokumen Adminduk, seperti akta kelahiran pakai kertai HVS. Peralatannya, smartphone atau laptop dan printer. Caranya, kontak Dinas Dukcapil, beritahu akta yang hendak dicetak.


Karena itu, kebutuhan warga di Padang Panjang dalam mengurus Adminduk tidak mesti lagi datang secara fisik ke Kantor Dinas Dukcapil. Sebab, kebanyakan urusan tadi sudah bisa lewat online. Hanya untuk beberapa urusan tertentu saja yang masih perlu ke Dinas Dukcapil, seperti rekam KTP dan KIA.


Perkembangan pemanfaatan dunia digital ini pulalah yang sangat membantu Dinas Dukcapil Kota Padang Panjang tercegah dari kerumuman di tengah pandemi Covid-19. Padahal, kantor ini sangat berpotensi ramai oleh warga pada hari kerja. Sebab, ruang kantornya relatif terbatas, begitu juga areal parkir.


Itulah potret perkembangan kinerja Dinas Dukcapil Kota Padang Panjang, belakangan. Kemajuan tergolong signifikan itu lebih banyak terjadi di era kepemimpinan Maini, mantan Sekretaris Dinas Dukcapil Kota Padang Panjang yang pada 5 Desember 2015 naik jadi Kepala Dinas Dukcapil di kota tersebut.


Cerita Maini kepada wartawan,  ada tiga faktor kunci keberhasilan. Pertama, pembenahan sumber daya manusia (SDM). Kedua, pembenahan sarana-prasana. Ketiga, penekanan prinsip kerja (etos kerja) kepada bawahan yang harus maksimal, tidak bekerja sekedar saja atau biasa-biasa saja.


Terkait pembenahan SDM, antaralain yang dilakukan memberi pelatihan, termasuk pelatihan di luar daerah. Jika ada bawahan/staf bekerja tidak sesuai aturan atau kurang maksimal, panggil dan bicara dari hati ke kati. Sebab, umumnya orang dewasa tidak suka didikte, ditegur, apalagi dimarahi di depan orang lain.


Berkenaan hasil karya, atau usulan ide dari bawahan, perlu dihargai. Jika pada karya atau pikiran itu ada kelemahan, beri masukan yang logis. Itu perlu dipahami oleh pimpinan, jika ingin bawahan bekerja maksimal. Bukan mencaci sisi lemahnya, yang bisa membuatnya merasa leceh, kurang bersemangat, dan lainnya.


Prinsip-prinsip tadi banyak diperoleh Maini waktu kuliah S1 Pendidikan luar sekolah dan S2 Manajemen SDM di IKIP/UNP Padang. Ilmu ini membantu saat meniti karir di PNS, kata putri dari Romli Dt.Marajo (pensiunan PNS)/Djaniar (RT) itu. Juga dalam mendidik anak, ulas ibu dari Dini Fadila, SE dan Khairani, SH itu

** Afridon

Posting Komentar

0 Komentar