Padang Panjang, Editor,- Hasil timbangan dan takar (alat ukur) yang benar (akurat), tidak saja terkait menjaga kehalalan jual-beli. Tapi juga terkait memelihara kepercayaan pembeli dan salah satu kunci sukses di dunia usaha. Sebab, bila hasil alat ukur diketahui tidak benar, pembeli akan berpaling ke yang lain.
Kurang-lebih pesan itulah yang disampaikan oleh UPTD Metrologi Kota Padang Panjang dalam melakukan tera dan tera ulang timbangan dan takar pada pedagang dan perusahaan ekspedisi di kota itu, seperti terungkap dari bincang Editor dengan Kepala UPTD Metrologi setempat, Hasrat, akhir April lalu 2021 lalu.
Melakukan tera adalah mengecek standar alat timbangan dan takar baru yang akan/mulai dipakai, terus menguji akurasi hasil timbangannya. Jika alatnya standar, tapi hasil timbangan tidak akurat, misalnya, teknisi dari UPTD Metrologi Padang Panjang akan membetulkan (menstel)nya.
Sedang tera ulang, obyek kegiatannya pada alat timbangan/takar lama yang sudah pernah ditera. Jika timbangan/takar lama itu rusak, sipemilik disarankan agar memperbaikinya ke bengkel terkait. Setelah diperbaiki, petugas UPTD Metrologi akan melakukan tera ulang. Bukti tera/tera ulang itu berupa cap pada alat ukut tersebut.
Pada 2021 ini menurut Hasrat, kegiatan tera dan tera ulang pada semua timbangan, takar dan meteran di Kota Padang Panjang dilakukan sejak Januari lalu. Progres kegiatan, untuk timbangan emas sudah selesai dilakukan terhadap semua toko/pedagang emas di kota ini pada Januari – Februari lalu.
Lalu, sejak Maret kemari kegiatan tera dan tera ulang itu dilakukan pada alat timbangan milik perusahaan jasa ekspedisi, kantor Pos dan Pegadaian. Selain itu juga sedang berjalan kegiatan tera dan tera ulang terhadap alat timbangan dan takar (liter) milik pedagang dan UKM lainnya.
Ditanya, apa saja jenis alat ukur yang jadi kewenangan UPTD Metrologi melakukan tera atau tera ulang, tapi belum direalisasi hingga kini, Hasrat menyebut seperti meteran air PDAM pada pelanggan PDAM, meteran pemakaian air tanah, dan meteran listrik PLN pada pelanggan PLN. Sedang pompa bensin pada kios bensin, sudah.
Sementara soal biaya tera dan tera ulang alat timbangan/takar tadi, menurut Hasrat, itu belum dipungut biaya, masih gratis. Sebab, sementara ini fokus utama Pemko lebih ke upaya terwujudnya total tertib ukur (akurasi) alat timbangan dan takar pada semua pedagang/perusahaan terkait di Padang Panjang.
Kunci utama mewujudkan total tertib ukur pada semua pedagang/perusahaan terkait di Kota Padang Panjang itu adalah pemakaian alat ukur yang standard dengan hasil yang akurat. Kedua, tentu akhlak (sikap jujur, amanah dan tanggung jawab) sipelaku (pihak) yang melakukan penimbangan/penakaran.
Akurasi semua hasil timbangan, takaran dan alat ukuran lain itu merupakan salah satu kunci udari paya menjemput kejayaan masala lalu Kota Serambi Mekah itu di sektor perdagangan. Usaha lain, kata mantan Kepala UPTD Pasar Padang Panjang itu, Pemko terus berupaya mengoptimalkan fungsi Pasar Pusat kota ini.
Sebagai informasi, sebelumnya terkait perkembangan hasil upaya Pemko mewujudkan tertib (akurasi) alat ukur itu, Padang Panjang meraih penghargaan nasional sebagai kota tertib ukur. Berikut, adanya bantuan peralatan Metrologi dari pusat ke Metrologi Kota Padang Panjang.
Terkait sarana-prasana, seperti diungkap oleh Hasrat kepada Editor, pemerintah pusat bahkan menjanjikan anggaran untuk pembangunan gedung yang representatif sebagai Kantor UPTD Metrologi Kota Padang Panjang. Syaratnya, jika tanah lokasinya sudah disediakan yang bersertifikat oleh Pemko Padang Panjang.
Terbaru, penghargaan nasional diperoleh Kota Padang Panjang terkait perkembangan aplikasi tertib ukur itu, Walikota Fadly Amran diundang jadi narasumber utama pada Webinar Nasional tentang Metrologi di Bandung, Jawa Barat pada 2020 lalu.
** Afridon
0 Komentar