Kayu Mentawai Terdampar di Lampung Bukan Akibat Banjir: Kemenhut Tegaskan Milik PT Minas Pagai Lumber

 

berasal dari Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dan bukan akibat banjir seperti yang ramai diberitakan.

Padang Editor— Misteri ribuan gelondongan kayu yang terdampar di Pantai Tanjung Setia, Pesisir Barat, Lampung, akhirnya terungkap. Kementerian Kehutanan memastikan seluruh kayu tersebut berasal dari Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dan bukan akibat banjir seperti yang ramai diberitakan.

Direktur IPHH Ditjen PHL Kemenhut, Ade Mukadi, menegaskan hasil pemeriksaan barcode dalam Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) menunjukkan ribuan batang kayu itu milik PT Minas Pagai Lumber.

“Milik PT Minas Pagai di Kepulauan Mentawai. Itu hasil verifikasi awal barcode SIPUHH. Jadi benar, bukan dari banjir Sumatra,” kata Ade, Rabu 10 Desember 2025

Menurutnya, pihak Kemenhut kini tengah melakukan verifikasi lanjutan untuk memperkuat data asal-usul kayu tersebut. Barcode yang menempel di setiap batang kayu merupakan tanda SVLK, sistem legalitas kayu yang digunakan untuk memastikan keabsahan dan mencegah praktik ilegal.

Sebelumnya, sekitar 4.800 kubik kayu berbagai jenis ditemukan terdampar berjejer di sepanjang Pantai Tanjung Setia. Dugaan awal terkait banjir langsung dimentahkan ketika investigasi menunjukkan bahwa kayu tersebut jatuh dari kapal tug boat pada insiden kecelakaan laut 6 November lalu.

PT Minas Pagai Lumber sendiri memiliki izin resmi pengelolaan hutan produksi sejak tahun 1995, yang diperpanjang pada 2013.

Dengan temuan ini, pemerintah memastikan bahwa tidak ada unsur penjarahan atau penebangan ilegal terkait terdamparnya kayu di Lampung. Hingga kini proses verifikasi mendalam masih berjalan untuk menuntaskan seluruh rangkaian penyebab kejadian.

**Afridon


Posting Komentar

0 Komentar