![]() |
JAKARTA.Editor — Heroin atau putau kembali menjadi sorotan karena dampak buruknya yang kian meresahkan. Meski dikenal sejak lama sebagai narkotika berbahaya, peredarannya masih saja memakan korban. Bubuk putih yang kerap disalahgunakan ini bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga menghancurkan masa depan penggunanya.
Heroin termasuk narkotika golongan I, sesuai Permenkes RI Nomor 44 Tahun 2019. Artinya, zat ini hanya boleh digunakan untuk kepentingan riset, bukan untuk terapi atau konsumsi medis. Namun, di lapangan, heroin justru menjadi salah satu narkoba paling dicari karena efek euforia yang ditimbulkannya.
Cara Kerja Heroin dan Efek Fatal yang Mengintai
Heroin biasanya dihirup, disuntikkan, atau dibakar lalu dihisap asapnya. Begitu masuk ke tubuh, zat ini menuju otak dan memicu sensasi euforia, rasa senang berlebihan yang tidak wajar. Setelah itu, pengguna akan merasa sangat tenang, mengantuk, dan “melayang”.
Sejumlah efek lain juga ikut muncul:
Mulut kering
Kulit terasa hangat disertai gatal
Tangan dan kaki terasa berat
Mual, muntah, hingga penurunan kesadaran
Sulit berpikir dan konsentrasi
Pemakaian jangka panjang jauh lebih berbahaya. Pengguna berisiko mengalami:
Gangguan mental (halusinasi, kecanduan, depresi)
Insomnia
Kerusakan pembuluh darah akibat jarum
suntik
Abses atau infeksi
Disfungsi seksual
Siklus haid tidak teratur
Tidak hanya itu, penggunaan jarum suntik membuka peluang besar penularan HIV dan hepatitis.
Lebih Adiktif dari Morfin, Efek Sakau yang Menyiksa
Heroin dikenal memiliki tingkat adiksi 2–3 kali lebih kuat dari morfin. Ketika tubuh sudah bergantung, berhenti menggunakan heroin dapat memicu gejala sakau:
Gelisah, cemas
Tubuh sakit
Sulit tidur
Gemetaran
Banyak pecandu yang akhirnya meningkatkan dosis untuk mengejar efek euforia sebelumnya. Kondisi ini membuat risiko overdosis semakin besar.
Overdosis heroin bisa memicu:
Gagal napas
Koma
Kejang
Kematian
Kondisi ini sering terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan pertolongan cepat.
Tanggung Jawab Bersama untuk Menghindari Bahayanya
Heroin bukan hanya merusak kesehatan, tetapi juga dapat menyeret pengguna ke ranah hukum. Karena itu, masyarakat diimbau untuk menjauhi segala bentuk narkoba, terutama heroin yang efeknya merusak tubuh dan mental dalam waktu singkat.
Bagi keluarga atau kerabat yang sedang berjuang keluar dari jeratan putau, bantuan profesional sangat diperlukan. Konsultasi dengan dokter atau mengikuti program rehabilitasi adalah langkah terbaik untuk memulihkan kondisi fisik dan psikologis.
**Afridon


0 Komentar