Padang,Editor — Proyek rehabilitasi gedung di SMAN 6 Padang terus menunjukkan progres positif. Melalui dana bantuan pemerintah pusat tahun 2025, sejumlah bangunan tua yang telah berusia lebih dari tiga dekade kini diperbarui demi menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan aman bagi siswa.
Kepala Sekolah SMAN 6 Padang, Haryanti, M.Pd, mengungkapkan bahwa bangunan yang direhabilitasi rata-rata dibangun sekitar tahun 1992 dan sudah mengalami banyak kerusakan.
“Atap bocor, plafon rusak, serta kusen pintu dan jendela yang sulit ditutup sudah lama mengganggu proses belajar mengajar. Karena itu, kami sangat bersyukur sekolah mendapat bantuan rehabilitasi ini,” ujar Haryanti, didampingi Waka Humas Selvia Neti, Kamis (6/11/2025).
Rehabilitasi mencakup enam ruang kelas, satu ruang UKS, satu laboratorium, dan satu bangunan baru untuk toilet. Proyek yang dimulai sejak 25 Agustus 2025 ini telah mencapai progres 70,65 persen, meningkat dari minggu sebelumnya yang berada di angka 69,32 persen.
Ketua pelaksana proyek, Hendra, ST, MT, menjelaskan bahwa pekerjaan kini memasuki tahap akhir atau finishing.
“Yang tersisa tinggal pengecatan, pemasangan keramik, plafon, dan kaca jendela. Kami targetkan dalam waktu dekat seluruhnya selesai,” ujarnya.
Untuk menjaga kualitas pekerjaan, pihak sekolah menggandeng pengawas independen Ilham, lulusan Politeknik Negeri Padang. Pengawasan dilakukan ketat setiap hari untuk memastikan semua tahapan sesuai spesifikasi teknis.
“Dari awal hingga kini, semua pekerjaan berjalan sesuai spek dan RAB,” tegas Haryanti.
Hendra menambahkan, meski harga material dalam RAB sebagian di bawah harga pasar, namun setelah dihitung dengan pajak, nilainya tetap sesuai standar. Jumlah tenaga kerja saat ini mencapai 10 orang, dari sebelumnya lebih dari 20 orang saat tahap awal.
Sebagai warga setempat, Hendra turut merasakan manfaat proyek ini.
“Bantuan pusat ini sangat membantu sekolah. Anak-anak sekarang bisa belajar dengan tenang dan nyaman,” ujarnya.
Selain kenyamanan, aspek keamanan juga menjadi perhatian utama. Kini, seluruh struktur atap diganti menggunakan baja ringan, yang lebih kokoh dan tahan gempa.
“Dengan kuda-kuda baja ringan, bangunan menjadi lebih aman. Siswa dan guru bisa beraktivitas tanpa khawatir,” tutup Haryanti penuh optimisme.
Dengan rampungnya proyek ini nanti, SMAN 6 Padang tak hanya menghadirkan lingkungan belajar yang lebih layak, tapi juga menjadi contoh nyata pemanfaatan dana pendidikan yang tepat sasaran dan transparan
**Afridon


0 Komentar