Padang Pariaman.Editor -Langkah pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional di era Prabowo–Gibran kini terasa nyata di pelosok daerah. Salah satunya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, di mana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS-V) Padang, tengah memperbaiki jaringan irigasi yang telah lama menjadi nadi pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan masyarakat.
Rabu, 13 Agustus 2025, langit sedikit berawan ketika tim Media Beritaeditorial bersama Media Momen Pembaruan tiba di Bandar Surau Duku, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang. Di lokasi, suara denting besi berpadu dengan aroma tanah basah menyambut rombongan. Faldo, pelaksana lapangan dari CV Yoikorazaki, terlihat sigap mengarahkan pekerja. Senyumnya ramah, menandakan keterbukaan kepada masyarakat dan media yang ingin melihat langsung progres pembangunan.
“Masyarakat dan lingkungan sangat mendukung pekerjaan ini. Tantangan terbesar kami hanya cuaca, karena sekarang mulai masuk musim hujan,” tutur Faldo sambil memeriksa tumpukan besi yang sudah siap dipotong.
Musim hujan memang sering menguji kesabaran. Namun, bukan berarti pekerjaan terhenti. Saat hujan turun, para pekerja beralih ke tugas lain seperti memotong besi tulangan saluran atau merapikan material. “Alhamdulillah, semua material sudah standby di lokasi. Jadi walaupun hujan, kami tetap bisa bekerja,” ujarnya optimistis
Faldo, putra asli pesisir Sumatera Barat, menegaskan bahwa progres pekerjaan justru berada di atas target rencana kerja. Hal ini memberi sinyal positif bahwa proyek akan selesai tepat waktu.
Masyarakat setempat menggantungkan harapan besar pada rehabilitasi ini. Mereka ingin irigasi segera mengalirkan air ke sawah dan kebun, agar hasil panen meningkat. Tidak hanya untuk kebutuhan pangan, tetapi juga untuk meningkatkan ekonomi desa.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJPA BWSS-V Padang, Eka menegaskan kepada kontraktor untuk menjaga kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi teknis kontrak. Ia juga meminta konsultan pengawas bekerja maksimal memastikan semua sesuai prosedur.
Jaringan irigasi yang rusak selama ini telah mengurangi pasokan air ke lahan pertanian, mempengaruhi produktivitas petani. Perbaikan yang dilakukan sekarang menjadi wujud nyata perhatian pemerintah kepada petani. Jika semua berjalan lancar, irigasi baru ini akan menjadi sumber kehidupan yang mengalirkan harapan—membuat tanah kembali subur, dan senyum petani kembali merekah.
**Afridon
0 Komentar