Lubuk Lasih Bersih dari Maksiat, Bupati Jon Firman Pandu Tegaskan Komitmen Membangun Solok Bermartabat

 

Suasana berbeda kini terasa di kawasan Lubuk Lasih, Kabupaten Solok, 

Solok ,Editor – Suasana berbeda kini terasa di kawasan Lubuk Lasih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Jika dulu daerah ini dikenal sebagai lokasi persinggahan sopir truk dan pedagang keliling yang kerap disalahgunakan menjadi ajang praktik maksiat terselubung, kini wajah Lubuk Lasih sudah jauh berubah.

Dulu, para sopir yang melintas biasa singgah di warung kopi dengan dalih membeli segelas kopi hitam seharga Rp5 ribu. Namun, di balik itu terselubung praktik “kencan kilat” dengan pedagang kopi yang dikenal dengan istilah kopi cantik. Setiap kali singgah, uang hingga Rp150 ribu kerap habis, menjadikan Lubuk Lasih terkenal dengan stigma negatif.

Hasil Pantauan Media Beritaeditorial.com Namun, pada Senin 18 Agustus tepat pukul 19.06 WIB, kabar gembira datang. Seluruh warung remang-remang di kawasan tersebut resmi ditutup dan dibongkar. Hal ini menandai berakhirnya praktik maksiat yang selama ini mencoreng citra daerah.

Bupati Solok, Jon Firman Pandu, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Solok untuk menghadirkan daerah yang bersih, aman, dan bermartabat.

“Alhamdulillah, Lubuk Lasih kini sudah bersih dari praktik maksiat. Yang penting ada niat, insya Allah semua bisa diberantas. Ini bukan hanya soal aturan, tetapi juga tanggung jawab moral kita sebagai umat,” ujarnya.

Langkah tegas ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Banyak warga mengaku lega karena Lubuk Lasih kini benar-benar kembali ke fungsinya sebagai tempat persinggahan biasa tanpa embel-embel praktik terlarang.

Dengan penutupan tersebut, Pemerintah Kabupaten Solok berharap kawasan Lubuk Lasih bisa menjadi tempat singgah yang sehat, nyaman, dan penuh berkah bagi para pengguna jalan yang melintas menuju Kota Solok


** Afridon.


Posting Komentar

0 Komentar