Ketenangan dari Mimbar Istiqlomah Pesan Sabar dan Syukur di Jumat Penuh Berkah

 

Masjid Istiqlomah di Jalan H. Agus Salim No. 24, Kelurahan Sawahan, Kota Padang

Padang, Editor – Masjid Istiqlomah di Jalan H. Agus Salim No. 24, Kelurahan Sawahan, Kota Padang, kembali menjadi pusat kedamaian dan refleksi spiritual pada Jumat siang ini. Pukul 12.42 WIB, gema khutbah menggema lembut dari mimbar, membawa pesan ketenangan dan harapan bagi jamaah yang memenuhi rumah ibadah tersebut. Jumat 11 Juli 2025

Khatib Jumat kali ini menyampaikan pesan yang sederhana namun mendalam: syukuri nikmat yang ada, maka Allah akan menambahkannya. Dalam khutbahnya, beliau mengajak seluruh jamaah untuk menyadari bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat bermula dari dua kunci utama  syukur dan sabar.

"Siapa yang bersyukur, Allah tambah nikmatnya. Siapa yang bersabar atas ujian, Allah angkat derajatnya,” ujar sang khatib dengan suara yang mantap, menyentuh relung hati para pendengar.

Suasana masjid yang sejuk dan damai memperkuat kekhusyukan. Di antara lantunan khutbah, para jamaah tampak khidmat, beberapa menundukkan kepala, menyimak dan merenungkan setiap kalimat.

Khutbah Jumat itu juga menyinggung ayat suci Al-Baqarah ayat 40, yang menyeru umat Islam untuk mengingat nikmat Allah dan tidak mengingkarinya. Sang khatib mengingatkan bahwa kesadaran terhadap sabar dan syukur adalah tanda keimanan yang kuat.

Tidak hanya itu, ia pun menyampaikan pentingnya istighfar dan segera bertobat dari kesalahan serta dosa. Menurutnya, kunci kebersihan hati dan pembuka keberkahan hidup adalah dengan terus memohon ampun kepada Allah:

“Ucapkan Astaghfirullah, mohon ampunlah kepada Allah. Siapa yang bertobat, Allah ampuni dan sucikan hidupnya.”

Masjid Istiqlomah, yang dikenal dengan arsitekturnya yang sederhana namun bersih, menjadi saksi bisu khutbah Jumat yang menyejukkan ini. Warga Sawahan dan sekitarnya tampak antusias mengikuti ibadah, dari kaum muda hingga lansia.

Khutbah kali ini bukan hanya mengisi waktu Jumat siang, tetapi menjadi bekal spiritual untuk menjalani hidup dengan lebih tenang, sabar, dan penuh rasa syukur. Dalam dunia yang semakin bising dengan urusan duniawi, khutbah ini menjadi pengingat bahwa ketenangan hakiki hanya datang dari mengingat Allah.


**Afridon


Posting Komentar

0 Komentar