![]() |
Esa. Cafe Sabtu 12 Juli 2025 pukul 19.15 Wib |
Padang .Editor— Di tengah guyuran hujan Sabtu malam 12 Juli 2025 pukul 19.15 WIB, suasana di Esa Kafe yang berlokasi dekat GOR H. Agus Salim Kota Padang Sumatera Bara tetap hangat dan hidup. Tempat ini bukan sekadar kafe biasa ia telah menjadi titik temu favorit para jurnalis, aktivis, hingga pejabat yang baru selesai meliput pembangunan kota maupun proyek nasional di Sumbar.
Malam itu, terlihat nama-nama akrab dalam dunia pers Sumbar berkumpul: Mike sang Jurnalis Rinaldi yang tekun menyusun berita, Andi Owo, Davit, Deni. Elsa . Agib, Adek, Syafrizal serta rekanan lain. Bahkan pegiat LSM seperti Roni Bose dan Alex tampak sibuk menelepon, mengonfirmasi data ke Kadis Era Sukma Manaf.
Suasana makin hidup saat Ayu, Davit Marzuki, dan Heri memecah malam lewat alunan karaoke. Sembari menyeduh kopi hitam tanpa gula atau teh manis hangat, pengunjung disuguhi hidangan khas Minang seperti pecal ayam, lele goreng, sup daging, nasi goreng ala tek kadai Minas, hingga mie rebus yang menggoda.
Tak hanya karena makanan dan minuman, kenyamanan juga menjadi daya tarik utama. Kursi panjang dari kayu lengkap dengan bantal, kipas angin yang berputar pelan, serta pelayanan ramah dari staf cantik asal Padang Alai Padang Pariaman yang baru bekerja 15 hari mengenakan kemeja hijau, membuat pengunjung betah berlama-lama.
Di bawah payung merah dan warna-warni di depan kafe, deretan motor para jurnalis terparkir rapi, seolah menjadi simbol bahwa tempat ini bukan sekadar warung kopi, melainkan ruang diskusi informal, pusat tukar data, bahkan wadah kolaborasi liputan.
“Duduk di sebelahku, biar kuceritakan bagaimana rasa minum kopi tanpa gula,” begitu semboyan Esa Kafe yang kini menjadi semacam mantra para jurnalis saat ingin melepas penat, mencari inspirasi, atau sekadar berbagi cerita sesama kawan seperjuangan.
Kata pemiliknya, Esa, “Saya hanya sediakan tempat. Isinya mereka yang hidupkan dengan berita, ide, dan semangat.”
Esa Kafe bukan hanya tempat ngopi ia adalah simpul hangat silaturahmi, saksi lahirnya ide-ide besar, dan bukti bahwa di balik berita-berita tajam, ada ruang-ruang sederhana yang menyatukan para pencari kebenaran.
**Afridon
0 Komentar