Zahra & Aura PKL di Pabrik Nuri Chocolate: Cinta, Rindu, dan Belanja Seru Keluarga di Bukittinggi”


Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pabrik Nuri Chocolate, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang  kota Bukittinggi Minggu 8  Juni 2025 

Bukittingi, Editor— Udara sejuk Bukittinggi pagi itu disambut semangat cinta orang tua. Pukul 07.47 WIB, Afridon dan istrinya, Shinta Rossanan akrab disapa Bunda Shinta menyalakan motor dari kediaman mereka menuju Kota Serambi Mekkah. Tujuannya satu: menengok buah hati tercinta, Zahra Amelia, yang tengah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pabrik Nuri Chocolate, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang Minggu 8  Juni 2025 . pukul 10,03 Wib 

Perjalanan ini bukan sekadar temu rindu. Ini adalah kisah cinta sederhana yang menyentuh, antara orang tua dan anak gadisnya yang mulai tumbuh dewasa di tanah rantau.

Pertemuan Hangat di Kosan Zahra

Setelah singgah sebentar di ATM Bank Nagari dan menyusuri Jalan Konsolidasi Ujung Bukit, Afridon dan Shinta akhirnya tiba di kos Zahra pukul 10.03 WIB. Zahra yang keluar dengan baju tidur hijau bergaris tampak sangat bahagia. Pelukan hangat dengan kedua orang tuanya menghapus segala lelah dan jarak selama seminggu berpisah.

Kosan Zahra bukan sekadar tempat tinggal. Di sana, ia berbagi cerita dan perjuangan bersama Aura dan Zaidah, teman-teman satu PKL dari SMK 2 Kota Pariaman. Ketiganya sedang magang di Pabrik Nuri Chocolate, tempat yang melatih mereka membuat aneka kue ulang tahun, snack box, frozen food, hingga kue pesta pernikahan.

“Semoga ilmu di sini bisa jadi modal Zahra bikin usaha kue sendiri nanti,” ujar Bunda Shinta penuh harap.

Obrolan Rindu & Belanja Penuh Warna

Obrolan ringan berubah menjadi daftar kebutuhan: kabel ekstensi, bola lampu 12 watt, lampu tidur, gembok, baju, celana, hingga salak 1 kg seharga Rp10 ribu. Semua dituruti, bukan karena berlebih, tapi karena cinta.

Tak lupa makan siang dengan rendang buatan tangan Bunda Shinta, yang disantap bersama di kosan Zahra yang sejuk dan bersih. Momen sederhana namun sangat membekas.

Keliling Kota & Belanja Seru Bareng Ayah Bunda

Afridon kemudian mengajak Shinta berkeliling Bukittinggi, mengenali jalur ke Pekanbaru dan Medan, menyusuri Jalan Prof. Hamka dan Sultan Syahril. Di sela perjalanan, mereka mampir ke toko-toko murah di dekat kebun binatang, atas info dari Abi Muhammad Ibrah

Hasilnya ? Luar biasa:

Celana putih bagus hanya Rp50 ribu

Kaos blong Rp25 ribu (beli 2)

Pakaian  Celana kodore 4 buah Rp50 ribu

Kemeja dan baju Zahra seharga Rp300 ribu

Tas putih cantik Rp60 ribu

Semua dibeli dengan rasa bahagia, penuh canda tawa.

ATM, Uang Receh, dan Hadiah Cinta

Setelah belanja, mereka menarik uang Rp700 ribu dari ATM dan menukarnya dengan uang receh Rp400 ribu di SPBU Kota Pariaman, khusus untuk Zahra yang membutuhkannya.

“Kebahagiaan Zahra sederhana, cukup uang receh dan senyum dari orang tuanya,” kata Afridon.

Pulang dengan Kenangan dan Doa

Pukul 17.17 WIB mereka pulang. Hujan mengguyur di Padang Panjang, mantel hujan Rp15 ribu menjadi penyelamat. Perjalanan dua jam di atas motor, melelahkan namun penuh kenangan. Mereka sempat salat isya berjamaah di Masjid Putih, lalu disambut Sarah, anak sulung mereka yang baru lulus dari Unand dengan IPK 3,3.

“Lucu, Sarah malah suka baju murah ayahnya yang Rp25 ribu itu,” ujar Shinta sambil tertawa.

Malam ditutup dengan air putih hangat dan persiapan Zahra untuk belajar lagi keesokan harinya.

Akhir Kisah, Awal Semangat Baru

Dari kunjungan singkat ini, jelas bahwa cinta orang tua bukan sekadar materi. Tapi perhatian, pelukan, makanan rumah, dan belanja kecil yang membuat anak merasa “pulang” meski sedang di rantau.

Zahra dan Aura bukan hanya belajar bikin kue di Pabrik Nuri Chocolate. Mereka belajar jadi dewasa, ditemani cinta yang tak pernah putus dari rumah.

Kontak Pabrik Nuri Chocolate:

📞 0813-6346-150 / 0813-3461-159

Melayani pesanan kue ulang tahun, pesta pernikahan, snack box, frozen food partai kecil & besar.

Jika Anda suka kisah ini, bagikan dan beri semangat untuk anak-anak muda yang sedang merantau menjemput masa depan. Karena dari keluarga yang sederhana, bisa lahir cerita luar biasa.


**



Posting Komentar

0 Komentar