Suara dari Pinggir Jalan : Pengamen Perempuan Gendong Balita, Teduhkan Hati dengan Lagu Islami di SPBU Toboh

 

Suasana di SPBU Toboh, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Padang Pariaman, terasa berbeda pada Sabtu sore, 7 Juni 2025

Padang Pariaman .Editor– Suasana di SPBU Toboh, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Padang Pariaman, terasa berbeda pada Sabtu sore, 7 Juni 2025. Di tengah hiruk-pikuk kendaraan yang mengantre di bawah terik matahari, terdengar alunan lembut lagu religi yang menyentuh jiwa.

Sumber suara itu datang dari seorang perempuan muda berusia 28 tahun. Mengenakan baju hitam, celana panjang muslimah, dan jilbab coklat, ia tampak menggendong balita laki-laki berusia sekitar tiga tahun sambil memetik gitar tua. Wajahnya tenang, meski tampak letih. Suaranya lembut namun bertenaga, mengalun membawakan lagu-lagu islami seperti Tombo Ati dan Sholawat Badar.

Namanya Bunga — nama samaran yang ia pilih untuk menjaga privasi. Asalnya dari Padang Pariaman. Di tengah kehidupan yang keras, ia memilih jalan mulia: mengamen dengan lagu-lagu pengingat keimanan.

"Ampunan dan nasihat itu bisa lewat lagu. Saya ingin hibur orang, tapi juga mengingatkan hal baik," ujarnya singkat, tersenyum sembari mengusap kepala anaknya yang tertidur di gendongan.

Para sopir yang tengah beristirahat di SPBU itu tampak terhibur. Beberapa bahkan ikut bersenandung. Seorang sopir truk, Syafrijon, mengaku biasanya hanya mendengar lagu dangdut atau pop dari para pengamen

"Tapi yang ini beda. Lagu-lagunya adem di hati. Kita capek, dengar dia nyanyi jadi adem," ujarnya sambil menyerahkan selembar uang kertas ke wadah plastik kecil di samping kursi tempat Bunga duduk.

Meski hanya beralaskan kursi plastik di pinggir SPBU, dan dengan peluh bercucuran karena panas, Bunga tetap bernyanyi dengan sepenuh hati. Banyak yang singgah dan memberi sumbangan, tak sedikit pula yang terdiam, merenung di sela lagu-lagu yang ia lantunkan

Mencari Nafkah dengan Martabat

Tak mudah menjadi ibu muda yang juga harus menjadi pencari nafkah tunggal. Namun Bunga memilih menjaga harga diri dan tetap berjuang lewat cara yang ia yakini bermartabat. Gitar tuanya menjadi saksi bisu perjuangannya.

"Saya enggak minta-minta, saya nyanyi. Ini cara saya cari makan yang halal dan tetap bisa jaga anak saya," katanya lirih.

Aksi Bunga telah menjadi sorotan publik dan viral di media sosial sejak Sabtu sore itu. Banyak warganet yang tersentuh oleh perjuangannya dan memuji keberaniannya memilih lagu-lagu islami di tengah dominasi genre pop dan dangdut di dunia pengamen jalanan.

Suara Kecil, Dampak Besar

Kehadiran Bunga mungkin hanya sebentar di SPBU itu, tapi dampaknya terasa lama. Ia membuktikan bahwa musik bukan hanya hiburan, tapi juga medium penyebar kebaikan. Bahwa di tengah kerasnya hidup, masih ada suara-suara lembut yang menyuarakan ketegaran dan keikhlasan.

Dan bahwa seorang ibu muda, dengan balita dalam gendongan dan lagu dalam dada, bisa menjadi cahaya kecil bagi mereka yang penat di jalan


**Afridon


Posting Komentar

0 Komentar