Pengelola Tambang Ilegal Diduga Kabur, Alat Berat Dikembalikan: Masyarakat Kecewa, Minta Mabes Polri Turun Tangan


Tiga unit alat berat dan lima mobil angkutan yang sebelumnya diamankan oleh Polres Padang Pariaman telah dikembalikan melalui mekanisme permohonan pinjam pakai barang bukti.   

Padang Pariaman,  Editor— Kasus dugaan tambang ilegal di kawasan Tong Blau, Kenagarian Kasai, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, ( sumbar ) terus menuai sorotan. Meski proses hukum diklaim masih berjalan, masyarakat kecewa setelah alat berat yang sempat diamankan, dikembalikan kepada pemiliknya.

Tiga unit alat berat dan lima mobil angkutan yang sebelumnya diamankan oleh Polres Padang Pariaman telah dikembalikan melalui mekanisme permohonan pinjam pakai barang bukti. Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisal, melalui Kasi Humas Iptu Hendri Putra menegaskan, pengembalian barang bukti tersebut tidak serta-merta menghentikan proses hukum.

“Perkara masih berlanjut. Pengembalian barang bukti dilakukan sesuai prosedur hukum yang berlaku,” tegas Iptu Hendri, Senin  19 Mai 2025

Namun demikian, masyarakat menilai langkah tersebut mencederai rasa keadilan. Kekecewaan memuncak setelah pelaku utama yang diketahui bernama Budi, selaku pengelola tambang, hingga kini masih berkeliaran bebas di Kabupaten Padang Pariaman. Padahal, yang bersangkutan sudah dua kali dipanggil sebagai saksi, namun diduga melarikan diri.

Pihak kepolisian diketahui telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP), 17  Maret 2025  namun hingga kini belum dilakukan gelar perkara dan belum ada penetapan tersangka secara resmi.

Pengembalian alat berat yang digunakan untuk aktivitas tambang ilegal pada Kamis, 13 Maret 2025 lalu, menuai kritik tajam dari warga setempat. Banyak pihak menilai, hal ini memberi kesan bahwa hukum bisa “dibeli” dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

“Masyarakat kecewa. Kami berharap Mabes Polri segera turun dan mengevaluasi kinerja Polres Padang Pariaman, agar penanganan kasus tambang ilegal ini dilakukan secara transparan dan tuntas,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Kasai yang enggan disebut namanya.


 ** Afridon

Posting Komentar

0 Komentar