![]() |
Joni bersama Afridon Reuni SMP 21 |
Padang.Editor -Gedung Serbaguna Polda Sumbar dipenuhi tawa dan gemerlap kebahagiaan. Pesta pernikahan Roni Putra dan Mieke menjadi saksi bukan hanya dua hati yang bersatu, tapi juga dua sahabat lama yang tak sengaja bertemu kembali setelah 35 tahun terpisah. Minggu siang, 25 Mei 2025,
Di antara deretan tamu yang mengantri panjang menulis di buku tamu, dua pria paruh baya saling menatap. Sekejap, senyum merekah, mata berkaca, dan tubuh mereka berpelukan erat. Tak ada kata-kata yang mampu menggambarkan perasaan mereka saat itu—kecuali satu: rindu.
“Eh... Don?”
“Heee... Joni?”
Satu hendak masuk, satu hendak keluar, namun takdir mempertemukan mereka tepat di tengah keramaian pesta. Mereka dulu satu kelas di SMP 21, tamat tahun 1990. Kini, 35 tahun berselang, waktu telah mengubah banyak hal: rambut mulai beruban, perut membuncit, usia mendekati 50. Tapi semangat persahabatan tetap sama.
“Kita foto dulu, ya,” ujar salah satunya sambil mengeluarkan ponsel.
“Nomor HP lo mana? Nanti kita teleponan. Lo masih di grup, kan?”
“Aduh... gue nggak aktif di grup. Tulis aja nomornya. Nama lo siapa ya? Hahaha... maaf, udah gendut, gue lupa!”
Canda dan tawa mengiringi pertemuan singkat itu. Tidak ada kopi, tidak ada meja bundar. Hanya pelukan hangat dan pertukaran nomor telepon. Namun maknanya jauh lebih dalam dari sekadar reuni singkat.
“Tak terasa, sudah 35 tahun kita terpisah oleh waktu dan kesibukan hidup. Hari ini, di tempat pesta ini, kita berjumpa lagi,” ucap salah satu dari mereka dengan suara berat namun bahagia. “Semoga ini bukan yang terakhir.”
Pesta Roni dan Mieke akan dikenang bukan hanya sebagai hari bahagia dua mempelai, tapi juga sebagai hari perjumpaan dua sahabat lama yang menyadari: waktu boleh memisahkan, namun kenangan tak pernah benar-benar hilang.
**
0 Komentar