Peletakan Batu Pertama Masjid dan Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru Awal Baru untuk Pendidikan Islam di Riau

peletakan batu pertama pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren Nurul Yaqin 

Pekanbaru, Editor  – Sebuah momen bersejarah terjadi di Pekanbaru, Riau, saat peletakan batu pertama pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren Nurul Yaqin berlangsung dengan penuh khidmat. Acara yang dipimpin oleh panitia di bawah komando Baharudin Can ini menjadi awal dari hadirnya lembaga pendidikan Islam yang diharapkan mampu mencetak generasi ulama dan pemimpin umat di masa depan. Senin 3 Februari 2025

Turut hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Buya Zulhamdi TK Kerajaan selaku Khalifah Ringan Ringan, Buya Drs. Idarussalam selaku Pimpinan Pusat Ponpes Nurul Yaqin Ringan Ringan, serta Buya Ilham Sikumbang TK Kaciak sebagai Pimpinan Ponpes Nurul Yaqin Pekanbaru. Kehadiran Ketua Pembina Yayasan Herman Nazar, SH, MH, Ketua Yayasan Islam Cendekia Madani Buya Syafrial Alidin, M.Ag, serta Ketua DPW Gempar's Riau Amran Tambi, semakin memperkuat komitmen bersama dalam merealisasikan pembangunan pesantren ini. Tidak ketinggalan, jajaran Ketua PKDP kabupaten/kota se-Riau, Camat Tuah Madani, dan berbagai tokoh masyarakat juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.

Menjawab Cita-Cita Syekh Ali Imran

Dalam sambutannya, Buya Drs. Idarussalam menegaskan bahwa pembangunan Pesantren Nurul Yaqin di Pekanbaru adalah bagian dari cita-cita besar Syekh Ali Imran, pendiri pertama Ponpes Nurul Yaqin di Ringan Ringan, Kabupaten Padang Pariaman. Beliau selalu menanamkan semangat kepada santrinya bahwa pesantren ini harus terus berkembang hingga akhir zaman.

"Nurul Yaqin ini harus terus ada, dan dengan semangat ini, kami bertekad mewujudkan 1.000 pesantren Nurul Yaqin di seluruh Indonesia. Saat ini, pesantren di Pekanbaru adalah cabang ke-34 dari jaringan Nurul Yaqin di tanah air," ungkapnya penuh optimisme.

Sementara itu, Buya Syafrial Alidin, M.Ag menyoroti bahwa kehadiran pesantren ini bukan sekadar tempat belajar agama, tetapi juga menjadi pusat kaderisasi ulama dan tuanku di masa depan. "Dengan adanya Ponpes Nurul Yaqin di Riau, kita akan melahirkan generasi penerus yang siap mengisi kekosongan surau dan masjid yang ditinggal oleh guru-guru terdahulu. Ini adalah langkah besar bagi perkembangan Islam di Riau," ujarnya.

Kearifan Minang dalam Tradisi Pesantren

Sebagai Ketua Pembina Yayasan, Herman Nazar menekankan pentingnya perhatian terhadap adat dan agama dalam pembangunan pesantren ini. Menurutnya, pesantren memiliki peran sentral dalam membangun karakter generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai luhur.

Ia juga mengutip pepatah adat Minangkabau yang sarat makna:

"Kaluak paku asam balimbiang, timpuruang lenggak lenggokan, baok manurun kasaruaso, anak di pangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang di patenggangkan, tenggang nagari jan binaso."

Makna pepatah ini menegaskan empat tanggung jawab utama seorang laki-laki Minang

Membesarkan anak dengan penuh tanggung jawab.

Membimbing kemenakan agar memiliki adab dan ilmu.

Memelihara keharmonisan masyarakat di kampung halaman.

Menjaga nagari agar tidak hancur akibat perpecahan.

Sementara itu, Buya Zulhamdi TK Kerajaan menegaskan bahwa keberadaan pesantren ini adalah bagian dari cinta umat Islam kepada Rasulullah. "Majelis ilmu yang terstruktur dan berkurikulum seperti pesantren adalah warisan perjuangan Rasulullah yang harus kita lanjutkan. Saya berdoa agar seluruh yang hadir di sini diberi kesempatan untuk bermimpi bertemu Rasulullah sebagai bentuk keberkahan dari perjuangan kita ini," ucapnya penuh haru.

Antusiasme Masyarakat dan Dukungan Dana

Antusiasme masyarakat terhadap pembangunan Masjid dan Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru begitu besar. Dalam kesempatan ini, berhasil terkumpul dana Rp220 juta dan 106 sak semen sebagai bentuk gotong royong dalam mewujudkan pesantren ini.

Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan makan siang yang telah disiapkan oleh panitia. Kehangatan suasana terasa saat seluruh tamu undangan duduk bersama menikmati hidangan, sebagai simbol kebersamaan dan semangat gotong royong yang terus dijaga.

Harapan Masa Depan

Pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Pekanbaru ini bukan hanya menjadi tonggak sejarah, tetapi juga harapan baru bagi masyarakat Riau dalam memperkuat pendidikan Islam. Dengan dukungan penuh dari berbagai elemen, kehadiran pesantren ini diyakini akan membawa dampak besar dalam mencetak generasi yang berilmu, beradab, dan siap menjadi pemimpin umat di masa depan.

"Semoga Allah memudahkan proses pembangunan ini dan menjadikannya sebagai amal jariyah bagi kita semua," doa seorang tokoh masyarakat yang hadir.

Pesantren ini bukan sekadar bangunan, tetapi cahaya yang akan menerangi jalan umat. Dan hari ini, cahaya itu mulai menyala di Bumi Lancang Kuning.


**


Posting Komentar

0 Komentar