PADANG, EDITOR - Akhirnya terjawab sudah sebaran jumlah Kecamatan dan Desa/Nagari yang akan dilalui proyek pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru tahap II (Padang-Sicincin-Kapalo Hilalang) titik 4,2 kilometer (km) sampai 36,6 km di Provinsi Sumbar. Informasi itu dibeberkan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sumbar.
Kakanwil ATR/BPN Sumbar, Syaiful menyebutkan, ada sebanyak 5 kecamatan dan 10 Desa/Nagari yang akan dilalui pembangunan jalan tol titik 4,2 kilometer (km) sampai 36,6 km. Dia merinci, Kecamatan Batang Anai, Kecamatan Lubuk Alung, Kecamatan Enam Lingkung, Kecamatan 2X11 Enam Lingkung, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam.
"Untuk sepanjang 4,2 km sampai 36,6 km ada lima kecamatan dan desanya ada 10," kata Syaiful saat ditemui awak media, kemarin.
Syaiful mengatakan, pada Rabu, 3 November 2020 pihaknya telah membayarkan uang ganti rugi kepada masyarakat yang berada di Nagari Kasang dan Jorong Kasai. Sementara yang sedang menunggu kelengkapan berkas adalah Nagari Sungai Buluh Selatan, Jorong Gunung Kamper dan Kayu Kapur.
"Itu yang menunggu, kalau sudah selesai (kelengkapan berkas, red) bisa diserahkan uang ganti rugi. Tapi pembayarannya tidak lalukan di sini (Kantor ATR/BPN Sumbar, red)," sebut Syaiful.
Sebelumnya diberitakan, Kanwil ATR/BPN Sumbar memberikan Uang Ganti Rugi (UGK) pembebasan tanah kepada masyarakat terdampak proses pengadaan tanah jalan tol Padang-Pekanbaru penlok kedua Padang-Sicincin-Kapalo Hilalang. Penggantian dilaksanakan melalui Kantor BPN setempat dengan nilai sebesar Rp8 miliar lebih.
Syaiful mengatakan, pembayaran ganti rugi tahap ini sepanjang titik 4,2 kilometer sampai 36,6 kilometer untuk 18 penerima dari 24 bidang tanah yang terukur. Enam bidang tanah diantaranya yang terukur adalah fasum dan fasus tidak diberi ganti rugi.
"Untuk hari ini sebanyak 18 orang dengan nominal sekitar Rp8 miliar lebih. Alhamdulillah sejak kami terima penlok (penetapan lokasi) dari bapak Gubernur, kami diskusikan. Tanggal 12 Juli kami kerja, setelah itu kelapangan, alhamdulillah berjalan lebih kurang 4 bulan," papar Syaiful, Selasa (3/11/2020).
Syaiful mengatakan, sudah 97 persen dilakukan pengukuran. Artinya, ada dua Jorong yang belum selesai, bulan November akan dituntaskan. Tahap selanjutnya akan diserahkan uang ganti rugi di tempat lain. Kemungkinan nanti bisa di Asrama Haji.
"Dalam proses masih ada beberapa bidang dan besar dari ini jumlahnya. Ada 81 penerima yang kita tuntaskan ganti ruginya, alhamdulillah tidak ada yang menolak. Mudah-mudahan bukan ganti rugi, tapi ganti untung," sebut Syaiful.
Syaiful juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat karena sudah membantu dalam kelancaran pelaksanaan pengadaan tanah dalam tahap kedua. Tidak ada hambatan di lapangan karena masyarakat menerima.
"Saat ini petugas kami masih ada yang di lapangan mengukur yang tertinggal 3 persen lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai, kita berharap 2021 sudah bisa dilewati, pergi ke Bukittinggi, setidaknya sudah bisa dilewati sampai Lubuk Alung," ujar Syaiful.
** Afridon
0 Komentar