Jakarta.Editor — Nama Lydia Ruth Elizabeth Kandou, atau yang lebih dikenal sebagai Lydia Kandou, telah lama menjadi salah satu ikon perfilman Indonesia. Lahir di Jakarta pada 21 Februari 1963, perempuan berdarah Manado–Belanda ini telah menorehkan jejak panjang dan kuat dalam dunia akting, model, hingga tarik suara.
Karier Lydia dimulai dari dunia modeling saat menjadi bintang iklan Sakura Film. Namun publik benar-benar mengenalnya setelah membintangi film “Wanita Segala Zaman” (1979) karya Has Manan. Saat itu, usianya bahkan belum genap 17 tahun, namun pesonanya langsung mencuri perhatian industri film Tanah Air
Pada awal 1980-an, Lydia semakin melambung lewat perannya bersama Rano Karno dalam “Aladin dan Lampu Wasiat”. Sejak itu, wajahnya nyaris tak pernah absen dari layar, bermain dalam berbagai film populer seperti “5 Cewek Jagoan”, “Perawan Rimba”, hingga film-film drama dan komedi yang melegenda.
Aktingnya semakin matang dan diakui. Lewat penampilan memukau dalam “Boneka dari Indiana” (1990) dan “Ramadhan dan Ramona” (1992), Lydia Kandou berhasil meraih Piala Citra FFI untuk Aktris Terbaik dua tahun berturut-turut—prestasi yang mempertegas posisinya sebagai salah satu aktris terbaik Indonesia.
Tak hanya di dunia film, Lydia juga sempat meramaikan dunia musik dengan merilis sejumlah album. Namun kecintaannya pada seni peran tetap menjadi sorotan utama. Hingga kini, ia masih aktif di dunia hiburan. Kehadirannya dalam film terbaru seperti “Inang” (2022) dan “Vina: Sebelum 7 Hari” (2024) membuktikan bahwa pesonanya tak lekang dimakan zaman.
Dalam kehidupan pribadi, Lydia pernah membangun rumah tangga bersama aktor Jamal Mirdad pada tahun 1986. Pernikahan beda agama tersebut kala itu menghebohkan publik. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat anak: Nana, Kenang, Naysila, dan Nathana Ghaza Mirdad. Dua putrinya, Nana dan Naysila, kini mengikuti jejak sang ibu sebagai aktris ternama. Setelah 27 tahun bersama, Lydia dan Jamal berpisah pada 2013.
Lebih dari empat dekade berkarier, Lydia Kandou tetap menjadi figur kuat di jagat hiburan Indonesia—pendiam, elegan, dan penuh dedikasi. Sosok yang terus membuktikan bahwa kualitas dan konsistensi adalah kunci keabadian di dunia seni.
**Afridon

.jpg)
0 Komentar