Padang, Editor — Tumpukan kayu gelondongan masih terlihat berserakan dan tersangkut di sejumlah kawasan permukiman terdampak banjir di Sumatera Barat. Pemandangan itu memunculkan dugaan kuat adanya aktivitas pembalakan liar (illegal logging) di hulu sungai yang selama ini tak tersentuh penindakan. Jumat 12 Desember 2025
Warga menyebut kayu-kayu berdiameter besar itu bukan jenis yang biasa digunakan masyarakat sekitar. “Ini bukan kayu kebun atau kayu kampung. Ini jelas kayu hutan. Dari mana datangnya kalau bukan dari atas?” ujar Mardius, warga setempat.
Sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi pembabatan hutan mulai mengerucut, salah satunya di kawasan Sumbat Jalas, Nagari/Kabupaten yang disebut-sebut sebagai jalur gelondongan sebelum hanyut bersama arus deras.
Bencana banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu menelan korban jiwa dan merusak ratusan rumah. Namun temuan kayu gelondongan ini memperpanjang daftar persoalan: apakah bencana ini murni faktor alam atau ada jejak kejahatan kehutanan di baliknya?
Penyidik Bareskrim Polri disebut telah turun ke lapangan untuk menelusuri rantai pasokan kayu, mulai dari titik pembabatan hingga potensi keterlibatan cukong. Jika unsur pidana terbukti, jerat pasal yang disiapkan tidak main-main, mulai dari UU Kehutanan, UU Lingkungan Hidup, hingga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bila ditemukan aliran dana ilegal.
“Setiap kayu yang turun hingga ke permukiman ini tidak mungkin tanpa aktivitas di hulu. Kita akan telusuri,” ujar salah satu sumber penegak hukum.
Warga berharap penyelidikan dilakukan hingga tuntas. “Jangan hanya bersihkan kayu, tapi usut siapa yang babat hutan,” kata warga lainnya.
Sementara itu, tim gabungan BNPB, Basarnas, dan relawan masih bekerja mengevakuasi material yang menyumbat aliran sungai, sekaligus mengantisipasi potensi banjir susulan.
Kasus tumpukan kayu gelondongan ini kini menjadi perhatian besar, bukan hanya sebagai dampak bencana, tetapi sebagai pintu masuk membongkar jaringan pembalakan liar yang selama ini diduga merajalela di kawasan Sumatera Barat.
**Afridon


0 Komentar