![]() |
| Ditemui di Kantor BWSS V Padang, PPK Satker PJSA IAKR Provinsi Sumatera Barat, Faizar Rahman Selasa 9 Desember 2025 |
Padang, Editor— Curah hujan ekstrem yang melanda Sumatera Barat beberapa waktu terakhir tidak hanya memutus akses jalan dan merusak jembatan, tetapi juga menghantam langsung progres proyek-proyek strategis pengendalian banjir di daerah itu. Dua proyek penting—pengamanan sungai Batang Kandis dan Batang Agam—menjadi yang paling terdampak.
Di sejumlah titik, banjir bandang dan longsor memblokir jalur distribusi material. Kendaraan berat tidak bisa masuk, membuat suplai material terhenti total. Kondisi ini memaksa kontraktor menghentikan pekerjaan selama lebih dari satu minggu.
Ditemui di Kantor BWSS V Padang, PPK Satker PJSA IAKR Provinsi Sumatera Barat, Faizar Rahman, membenarkan gangguan besar tersebut.
“Sekitar lebih dari satu minggu kami tidak bisa bekerja. Mobilisasi material benar-benar terputus,” tegasnya.
Akibatnya, deviasi waktu pada explan (rencana percepatan) tidak bisa dihindari. Sejumlah pekerjaan yang direncanakan berjalan paralel terpaksa berhenti total karena akses ke lokasi tertutup longsor atau terendam banjir.
Meski demikian, Faizar menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Upaya percepatan sudah disiapkan.
“Kami sudah buat action plan percepatan—menambah alat, menambah tenaga kerja, termasuk lembur. Namun cuaca tetap jadi faktor yang menentukan. Kalau hujan turun lagi, action plan ini juga akan tertahan,” jelasnya.
Saat ini BWSS V Sumbar terus memperketat monitoring lapangan, terutama pada jalur logistik material dan titik-titik rawan longsor, untuk memastikan keterlambatan tidak semakin melebar.
Proyek pengamanan sungai ini menjadi salah satu pekerjaan vital untuk mengurangi risiko banjir di wilayah rawan, sehingga memastikan progres tetap berjalan menjadi prioritas utama.
**Afridon


0 Komentar