![]() |
| Diam namun berwibawa, Serli tampak tenang di kursinya. Masker putih menutupi wajahnya Rabu 12 November 2025 pukul 19.13 wib |
Pariaman, Editor — Di antara deru roda kereta yang melaju dari Pariaman menuju Padang, perhatian penumpang sempat tertuju pada sosok perempuan berkerudung hitam dengan gaya sederhana namun memikat. Namanya Serli (bukan nama sebenarnya). Rabu 12 November 2025
Diam namun berwibawa, Serli tampak tenang di kursinya. Masker putih menutupi wajahnya, menambah kesan anggun dan menjaga diri dari godaan para pria iseng di perjalanan. “Pakai masker itu bukan cuma untuk kesehatan, tapi juga biar aman dari godaan cowok yang nggak jelas,” ujarnya sambil tersenyum manis.
Jari tengahnya berhias cincin emas, menandakan kemapanan dan keanggunan. Dengan tas hitam di genggaman dan ponsel mahal di tangan, penampilannya tampak berkelas meski berpadu dengan kesederhanaan. Rok hitam dan kerudung senada membuatnya terlihat santai namun tetap sopan.
Serli, gadis asli Pariaman, seolah mencerminkan pepatah lama: “Ibarat kelapa, santannya pekat.” Cantik alami, sopan, dan penuh percaya diri—mewakili citra perempuan Minang yang tahu menjaga diri di mana pun berada.
Kereta pun terus melaju menuju Padang, membawa kisah kecil tentang perempuan muda yang menjadikan masker bukan sekadar perlindungan, tetapi juga simbol kemandirian dan kecerdasan di tengah perjalanan.
**Afridon


0 Komentar