Sopir Truk Tewas di Tambang Ilegal Sungguling, Warga Minta Penertiban



Padang Pariaman,Editor – Seorang sopir truk bernama Iwan dilaporkan meninggal dunia saat melakukan aktivitas angkut tanah uruk di lokasi tambang tanpa izin di kawasan berbukit Nagari Sungguling, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu  7 September 2025  Informasi awal menyebutkan korban adalah sopir truk dari Korong Balai Air Utara, Nagari Sungguling. Namun, kepastian identitas baru diperoleh dari warga setempat pada Kamis 11 September 2025  yang membenarkan bahwa korban bernama Iwan.

“Benar, yang meninggal itu bernama Iwan, sopir truk yang bekerja mengangkut tanah bukit di sini,” ujar Bas, salah seorang warga Sungguling, Kamis 11 September 2025

Tambang Ilegal dan Pengakuan Pemilik

Lokasi tempat korban bekerja diketahui merupakan tambang tanah uruk berbukit yang tidak memiliki izin resmi. Aktivitas penambangan tersebut telah lama dikeluhkan warga karena dinilai merusak lingkungan dan rawan menimbulkan kecelakaan.

Pemilik usaha tambang, Afrinaldi Dwi Rangga, saat dikonfirmasi via telepon pada Jumat malam 12.September 2015  pukul 21.11 WIB, membenarkan adanya korban jiwa.

“Iya benar ada pekerja yang meninggal. Mohon dibantu, saya juga sudah meminta arahan dari pihak kepolisian. Kanit Tipiter tadi menelepon media untuk konfirmasi,” kata Afrinaldi.

Respons Aparat

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai penyelidikan atas aktivitas tambang ilegal tersebut. Namun, informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) sedang menindaklanjuti kasus ini, terutama terkait izin operasi tambang dan dugaan kelalaian yang menyebabkan korban jiwa.

Kekhawatiran Warga

Warga sekitar berharap aparat segera menertibkan aktivitas tambang tanpa izin di kawasan tersebut. Selain berisiko menimbulkan korban jiwa, penambangan tanah uruk di Sungguling juga dikhawatirkan berdampak buruk pada kelestarian lingkungan dan membahayakan permukiman warga di sekitar lokasi.

“Kalau dibiarkan, bisa makin parah. Sudah ada nyawa melayang, jangan tunggu jatuh korban lagi,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat

**

Posting Komentar

0 Komentar