Padang.Editor — Alih-alih menghadirkan kemajuan, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SMPN 35 Padang justru menimbulkan keresahan. Proyek bernilai Rp189,56 juta yang dibiayai APBD Kota Padang 2025 ini kini menjadi sorotan publik, setelah ditemukan indikasi kelalaian yang berpotensi membahayakan keselamatan siswa.
Papan proyek memang terpampang jelas di lokasi. Kontraktor pelaksana adalah PT Pesisir Karya Sejati, dengan pengawas CV N2 Consultan, dan masa kerja 60 hari kalender. Namun di balik catatan resmi itu, pemandangan di lapangan jauh dari kata aman.
“Tumpukan material berserakan, kerangka bangunan terbuka, tidak ada rambu keselamatan maupun pembatas area. Padahal siswa masih lalu-lalang di sekitar proyek,” ujar seorang warga yang juga pengamat konstruksi, Sabtu 8 Agustus 2025
Ia menilai kondisi ini rawan memicu kecelakaan kapan saja.
Tak hanya soal keamanan, kualitas pengerjaan pun dipertanyakan. “Bangunan sekolah bukan sekadar soal estetika, tapi soal ketahanan dan keamanan jangka panjang. Kalau dari awal pengerjaan sudah amburadul, bagaimana kita bisa yakin anak-anak akan aman?” ujarnya.
Nama Well of Sonora, Kabid Sapras dan Aset Disdik Kota Padang, ikut disebut. Sumber menilai permasalahan pada proyek RKB bukan hal baru. “Hampir semua proyek di bawah pengawasannya bermasalah. Ini pola, bukan kebetulan,” tegasnya.
Desakan pun mengarah ke Walikota Padang, Fadly Amran, untuk turun tangan. “Keselamatan siswa harus jadi prioritas. Jangan biarkan proyek vital seperti ini dikerjakan asal-asalan,” pungkasnya.
Alih-alih menjadi simbol kemajuan pendidikan, RKB SMPN 35 Padang kini menjadi contoh nyata bagaimana kelalaian dan lemahnya pengawasan dapat mengubah niat baik menjadi ancaman nyata di lingkungan sekolah. Publik pun menunggu langkah cepat dari pemerintah kota sebelum kekhawatiran ini berubah menjadi tragedi.
**Afridon
0 Komentar