Katupek Gulai Tunjang Buk Nani, Teh Talua Los Lambung: Nikmat Subuh di Kota Pariaman"

Aroma kuah kental berpadu dengan lembutnya tunjang menggoda dari dapur kecil di Balai Baru, Kota Pariaman

Pariaman ,Editor — Aroma kuah kental berpadu dengan lembutnya tunjang menggoda dari dapur kecil di Balai Baru, Kota Pariaman. Di sinilah, Katupek Gulai Tunjang legendaris racikan Buk Nani  satu Porsi 27 ribu , kalau ketupek 2 buah  hanya 5 ribu  menjadi menu wajib usai shlat subuh  subuh bagi jamaah dan tokoh masyarakat setempat.

Berlokasi di Los Lambung, tak jauh dari pusat kota, suasana pagi tadi (Minggu, 18 Mei 2025) terasa hangat. Jamaah subuh yang dipimpin oleh H Syaf Arifah dan H Burhanuddin, didampingi Tengku dan Buya Abdul Saril, tampak khusyuk berbincang sambil menyantap gulai yang menggoyang lidah.

Tak hanya katupek gulai tunjang yang jadi primadona. Teh talua racikan Bofet Usaha Keluarga juga tak kalah mencuri perhatian. Diseduh dengan takaran pas, teh kental bercampur kuning telur dan sedikit jeruk nipis ini dikenal dengan sensasi “los di lambung” — istilah Minang untuk menggambarkan rasa yang pas, lembut, dan bikin nagih.

“Teh talua dan katupek Buk Nani ini sudah jadi tradisi tiap minggu pagi. Rasa dan suasananya bikin damai,” ujar Buya Abdul Saril, sembari menyeruput teh hangatnya.

Acara makan pagi sederhana ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi warga, mempererat rasa kekeluargaan yang kental di tengah kehidupan religius masyarakat Pariaman.

Sekali seruput, sekali suap, sulit dilupakan.

Kalau ke Pariaman, pastikan singgah dan rasakan sendiri "los-nya" rasa di Los Lambung.


**Afridon

Posting Komentar

0 Komentar