Proyek rehabilitasi sarana dan prasarana daya tarik wisata Kota Padang menjadi momok bagi belasan pedagang di Pantai Muaro Lasak. Pedagang Sabtu 27 juli 2024. |
Padang, Editor — Proyek rehabilitasi sarana dan prasarana daya tarik wisata Kota Padang menjadi momok bagi belasan pedagang di Pantai Muaro Lasak. Pedagang yang biasa berdagang di lokasi lapangan skateboard Kelurahan Rimbo Kaluang kini tak bisa lagi mencari nafkah.
Akibat proyek ini, mata pencaharian pedagang kaki lima yang biasanya menguntungkan perekonomian mereka terancam. Mereka yang sehari-hari menjual kerupuk leak, langkitang, dan kelapa muda kini harus meratapi nasib karena sumber penghidupan mereka terganggu.
Sabtu, 27 Juli 2024, tim media mendapati para pedagang di lokasi proyek tampak meratapi nasib mereka. JM (50), salah satu pedagang, mengungkapkan kesedihannya dengan linangan air mata.
“Kama awak ka mangadu ko pak, mato pancarian awak bana nan dibunuah dek urang ko,” ujarnya.
“Kami tidak melarang pembangunan ini tetapi perhatikan juga nasib kami,” pinta wanita paruh baya ini.
Proyek senilai Rp 2,3 miliar ini tampaknya tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan pedagang kecil yang menggantungkan hidup dari berjualan di lokasi tersebut.
Taufik Hidayat, ST, Ketua LPM Kelurahan Rimbo Kaluang, menyatakan bahwa pihaknya tidak dilibatkan dalam sosialisasi proyek ini.
“Saya katakan, saya tidak pernah dilibatkan sama sekali dalam pelaksanaan proyek ini,” tegasnya. Taufik menyebut bahwa pada tahun lalu ia telah mengusulkan kepada pihak terkait untuk memperhatikan dampak proyek terhadap pedagang di sekitar lokasi, namun usulannya diabaikan.
Ketua LPM ini meminta pihak terkait untuk mengakomodir para pedagang dan masyarakat setempat. "Tolong dicarikan solusi untuk mereka," pintanya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak kontraktor dari PT. Devano Davitha Satria belum memberikan konfirmasi.
**Afridon.
0 Komentar