![]() |
.Padang Pariaman.Editor – Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat, John Kenedy Azis (JKA) bersama jajaran Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V turun langsung meninjau sejumlah titik terdampak abrasi dan banjir luapan Sungai Batang Anai, Kamis (11/12/2025). Kunjungan tersebut disambut haru oleh masyarakat yang rumahnya porak-poranda diterjang banjir bandang dalam beberapa hari terakhir.
Bupati JKA bersama rombongan meninjau lokasi terdampak di Banda Cino, Korong Talao Mundam, Nagari Katapiang, hingga Korong Palapa Saiyo, Nagari Sungai Buluh Selatan. Kondisi di lapangan memperlihatkan kerusakan parah, dengan puluhan rumah warga rusak hingga hanyut terseret arus sungai yang meluap.
Sejumlah pejabat turut mendampingi kunjungan tersebut, di antaranya Kepala BWS Sumatera V Naryo Widodo, Inspektur Hendra Aswara, Anggota DPRD Padang Pariaman Syahrul Usman, serta camat dan wali nagari setempat.
Di setiap lokasi, bupati menyaksikan langsung wajah-wajah lelah warga yang masih trauma. Di Banda Cino, tercatat 8 rumah dan 1 mushalla hanyut ke sungai. Sementara di Kampuang Tangah, kondisi jauh lebih memprihatinkan, dengan 27 rumah ambruk akibat pondasi tanah yang tergerus derasnya arus Sungai Batang Anai.
Bupati JKA beberapa kali menghentikan langkahnya untuk berdialog langsung dengan warga, mendengarkan keluhan dan harapan mereka.
“Kami tidak akan membiarkan masyarakat menghadapi musibah ini sendirian. Pemerintah hadir dan kami pastikan penanganan dilakukan secepat mungkin,” tegas JKA dengan nada empati.
Kehadiran Kepala BWS Sumatera V yang mendampingi bupati menegaskan komitmen pemerintah dalam merumuskan langkah konkret penanganan Sungai Batang Anai yang kini berada dalam kondisi kritis.
Di lapangan, Bupati JKA secara khusus meminta BWS meninjau titik-titik kerusakan saluran irigasi, pergeseran alur sungai, serta kawasan yang rawan abrasi lanjutan. Usai peninjauan, ia menyampaikan permintaan secara tegas namun humanis.
“Kami berharap perbaikan saluran irigasi dan penguatan tebing sungai segera dilakukan. Ini penting agar bencana serupa tidak terulang dan masyarakat kembali merasa aman,” ujar JKA.
Saat rombongan meninggalkan lokasi, warga tampak melambaikan tangan, menyimpan harapan besar akan tindak lanjut nyata dari kunjungan tersebut. Bagi mereka, kehadiran bupati dan BWS bukan sekadar survei lapangan, melainkan bukti bahwa negara hadir di tengah duka masyarakat
**Afridon


0 Komentar